(Arrahmah.com) – Imarah Islam Afghansitan (IIA) sendiri adalah sebuah pemerintahan yang menguasai sejumlah wilayah besar di Afghanistan, meskipun dunia tak menyebutnya sebagai “negara”, eksistensi IIA nyatanya diakui dan diperhitungkan dunia internasional. Terbukti konferensi-konferensi internasional yang terkait Afghanistan tak jarang mengundang delegasi dari IIA.
Mungkin anda akan mengira pemimpin sebuah negara pasti berlimpahkan harta dan hidup dalam kemewahan, sebagaimana yang terjadi pada pemimpin-pemimpin negara pada umumnya. Namun tidak dengan pemimpin IIA Mullah Muhammad Umar Mujahid (rahimahullah). Kekuasaan di tangannya tak membuat hatinya cinta kepada kemewahan. Setelah wafatnya, beredar foto kamar tidur Mullah Umar. Sebuah ruangan yang tidak luas dan sama sekali tak mewah. Siapa saja yang melihatnya tidak akan menyangka bahwa ruangan itu adalah kamar tidur seorang pemimpin pemerintahan.
Ketegasan dan kebijaksanaannya dalam memimpin membuatnya dipuji oleh para ulama. Ditambah lagi sifat lemah lembut dan zuhudnya, membuatnya semakin dicintai rakyat maupun ulama.
Berikut ini beberapa kutipan Twitter pernyataan para Ulama dan tokoh umat dari berbagai belahan dunia mengenai kepergian Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar rahimahullahu:
Dr. Hani As-Siba’i:
“Angkatlah kepalamu wahai kaum, karena kalian hidup di era Mullah Muhammad Umar!”
Syaikh Majid Al-Ghamidi:
“Semoga Allah merahmati sang komandan jenius dan disegani Mullah Muhammad Umar Al-Mujahid, dan semoga Allah menempatkan beliau dalam golongan para syuhada’. Sungguh perjalanan jihad Harakah Taliban adalah untaian himah yang paling terang di zaman kita ini, wajib atas kita untuk terus mempelajari dan mengkajinya.”
Dr. Abdullah An-Nafisi:
“Sungguh saya merasa sangat terhormat pernah bertemu langsung dengan Mullah Muhammad Umar. Saya duduk dan melihat takjub pada sosok lelaki ini, seakan-akan dia bukanlah berasal dari zaman kita (Mullah Umar sangat bersahaja dan sederhana). Saat saya bersama beliau, pengawal Mullah Umar datang memberitahunya bahwa begitu banyak delegasi dan para pemimpin barat memohon untuk bisa bertemu beliau. Beliau berkata kepada para pengawalnya di hadapan saya: ‘Saya tidak sudi bertemu mahluk-mahluk musyrikin najis itu, katakan pada mereka untuk bertemu menteri luar negri atau menteri politik dan hukum!’ Lalu beliau menoleh kearah kami: ‘Saya ingin menyambut kalian saja.’ Sungguh beliau adalah pemimpin umat yang tidak mau tunduk kepada Barat.”
Syaikh Al-A’llamah Al-Muhaddits Sulaiman Al-‘Ulwan:
“Saya mencoba untuk membuka satu per satu halaman sejarah Islam hari ini, dan sungguh tidak saya dapati seorangpun yang sangat memegang erat Islam dalam kepemimpinannya kecuali Mullah Muhammad Umar semoga Allah merahmati sang Imam dan menempatkannya dalam syurga Firdaus.”
Dr. Abu Al-Barra’ As-Syami:
“Dengan izin Allah semua kita percaya pada kepemimpinan Taliban, majelis syura mereka, dan amir mereka yang senantiasa Allah menangkan Mullah Muhammad Umar. Mullah Umar telah terbiasa dengan pengorbanan, berbagi, dan menderita demi Islam dan jihad, beginilah yang kami dapatkan dari madrasah seorang Mullah Umar.”
Dr. Abdullah Al-Muhaisini:
“Mullah Umar telah berpulang kepada Allah, cukuplah bagi saya dan kita semua mengetahui dan yakin bahwa saudara-saudara belaiu di Taliban akan melanjutkan perjuangan beliau dan mereka akan tetap berjalan di jalan yang telah beliau tempuh. Kami katakan kepada para tentara Taliban: ‘Sungguh kalian adalah mahkota kepala kami, dan betapa kami sangat mendambakan berada diantara kalian, tetapkanlah pendirian wahai tentara Allah!”
Betapa zuhud dan sederhananya ia, seakan-akan ia bukan manusia di zaman kita.
(siraaj/arrahmah.com)