ALEPPO (Arrahmah.id) – Seluruh lingkungan dan desa-desa di barat laut Suriah hancur setelah gempa bumi dahsyat pada Senin (6/2/2023) yang menghantam Turki di dekat perbatasan.dan wilayah dekat perbatasan Turki-Suriah.
Di tengah pemadaman internet, beberapa pemantau kami di wilayah-wilayah yang dikuasai oposisi di Suriah menceritakan kepada kami pemandangan memilukan ketika para petugas penyelamat berjuang, lansir FRANCE24.
Pusat gempa berkekuatan 7,8 SR itu terletak sekitar 33 kilometer dari Gaziantep, di bagian barat Turki, menurut US Geological Survey. Guncangan gempa terasa di seluruh Turki tengah dan Suriah utara, serta di Siprus, Libanon, Yunani dan “Israel”. Sedikitnya 4.800 orang tewas dalam apa yang dikatakan para pejabat sebagai salah satu gempa bumi terdahsyat di kawasan ini sejak tahun 1999.
Gempa susulan berkekuatan 7,7 SR menghantam wilayah yang berdekatan beberapa jam kemudian, setelah upaya penyelamatan dimulai di kedua negara tersebut.
Suriah, yang telah dilanda perang selama lebih dari 11 tahun, telah mulai bergulat dengan reruntuhan. White Helmets, yang juga dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah, sebuah organisasi penyelamat sukarela yang beroperasi di daerah-daerah yang dikuasai oposisi, telah mengerahkan timnya untuk mencari korban selamat di antara reruntuhan.
Kota Idlib dan Aleppo terkena dampak yang sangat parah, begitu juga dengan desa-desa di sekitarnya, termasuk Salqin, Jindires, Termanin, Sarmada, Jisr al-Shughur, dan Darkush.
#جنديرس في الشمال السوري المحرر تستغيث……#زلزال_سوريا #زالزال_تركيا pic.twitter.com/W6MAiSBdE3
— د ـ أحمد موفق زيدان (@Ahmadmuaffaq) February 6, 2023
Qusai al Shabeeb adalah seorang jurnalis dan aktivis yang menceritakan kehidupan di kamp-kamp pengungsi di Idlib. Dia berbicara dengan tim Observers FRANCE 24 dari mobilnya saat dia berkeliling ke daerah-daerah yang rusak di wilayah tersebut.
Tim Observers FRANCE 24 juga berbicara dengan para dokter dan perawat di dalam dan di sekitar kota Salqin. Mereka melaporkan bahwa mereka benar-benar kewalahan, karena korban tewas dan terluka terus berdatangan ke rumah sakit.
Ratusan orang, termasuk anak-anak, masih terjebak di bawah reruntuhan. Untuk membebaskan para korban yang selamat akan membutuhkan alat berat, menurut White Helmets, yang meminta bantuan internasional untuk mendukung upaya penyelamatan. (haninmazaya/arrahmah.id)