WASHINGTON (Arrahmah.com) – Senior eksekutif IMF memperingatkan bahwa zona Euro dapat jatuh hingga ke tingkat “downward spiral” (keadaan yang sangat buruk dan semakin memburuk –red), perekonomian runtuh, pertumbuhan yang stagnan, pekerjaan yang semakin sedikit, dan tentunya kemiskinan yang tak terelakkan. Untuk meminimalisir resiko, IMF akan perkuat hubungan dengan ASIA.
Wakil Direktur pertaman IMF, David Lipton jug amengatakan bahwa harapan warga Eropa suram dan resiko ekonomi global tinggi.
“pada level global, laju kegiatan ekonomi melemah, dan resiko untuk Eropa dan dunia adalah tinggi”, tambah Lipton pada hari Senin (16/1/2012), dilansir presstv.
Berjanji untuk memperkuat hubungan dengan pemerintah negara-negara ASIA untuk meminimalisir resiko berlebihan dari krisis hutang Eropa, Lipton menyerukan hubungan yang lebih kuat antara ASIA dan IMF. Dia menambahkan bahwa tidak ada negara dan wilayah yang kebal terhadap bencana.
Pernyataan Lipton tersebut, mendorong bank-bank Eropa untuk menyingkirkan rekor jumlah uang di Bank Sentral Eropa.
Pernyataan Lipton datang setelah AS menurunkan peringkat kredit ke sembilan negara zona Euro pada hari Jum’at lalu (13/1), termasuk top-rated, Perancis dan Austria.
Ada kekhawatiran bahwa penundaan lebih lam dalam mengatasi krisis utang zona Euro, yang dimulai di Yunani pada akhir 2009 dan kemudian Italia, Spanyol dan Perancis tahun lalu,bisa mendorong tidak hanya Eropa tetapi juga lebih jauh lagi, sisa-sisa negara maju kembali ke resesi.