BANTUL (Arrahmah.com) – Pengungsi bencana Gunung Merapi yang mencari tempat perlindungan di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai berkurang jumlahnya setelah status zona bahaya kawasan Merapi dipersempit pada Minggu (21/11). “Jumlah pengungsi hingga Minggu (21/11/10) lalu mencapai sebanyak 20.067 jiwa, sedangkan hingga saat ini telah berkurang menjadi 9.504 jiwa,” kata Kepala Seksi Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial (Dinsos) Bantul, Rahayu Martiningtyas di Bantul, Rabu (24/11).
Menurut dia, berkurangnya keberadaan para pengungsi itu karena sebagian besar warga yang tempat tinggalnya berada pada radius aman, setelah zona bahaya dipersempit, kembali ke rumah masing-masing. “Para pengungsi yang mencari tempat aman di Bantul sebagian berasal dari warga Kabupaten Sleman (DIY), Magelang dan Klaten Jawa Tengah, mereka kembali ke rumah masing-masing setelah kondisi aman,” katanya.
Ia mengatakan, jumlah penurunan pengungsi terbesar terjadi di kecamatan Piyungan dimana dari sebanyak 4.523 jiwa menjadi sebanyak 1.194 jiwa. Kemudian jumlah pengungsi di Banguntapan dari semula 2.453 jiwa menjadi sebanyak 1.556 jiwa.
“Sedangkan pengurangan terkecil terjadi di Kecamatan Kasihan dari sebanyak 2.981 jiwa berkurang menjadi sebanyak 2.811 jiwa dan Sanden dari sebanyak 432 menjadi 246 jiwa,” katanya. Lebih lanjut, kata dia keberadaan para pengungsi tersebut saat ini masih menempati di sejumlah lokasi pemukiman penduduk, balai desa serta fasilitas umum di masing-masing kecamatan.
“Kemungkinan pengungsi yang belum merencanakan untuk kembali ke tempat tinggal semula atau bertahan karena rumah mereka masih berada pada zona bahaya dari kondisi Gunung Merapi saat ini,” katanya.
Ia mengatakan, instansinya saat ini mengaku kehabisan stok beras untuk didistribusikan kepada para pengungsi yang masih bertahan, dan menurutnya pengungsi itu mendapat bantuan dari Palang Merah Indonesia (PMI) setempat dan pemberdayaan masyarakat. “Kami berharap partisipasi warga sekitar untuk dapat memberi bantuan kepada para pengungsi, pemkab juga telah mengupayakan untuk minta bantuan logistik dari pemerintah provinsi,” katanya. (republika/arrahmah.com)