KAUKASUS (Arrahmah.com) – Zionis terus-menerus menyuarakan dan meminta agar dunia memberi perhatian terhadap Kaukasus Utara.
Seperti laporan ITAR-Tass yang mengacu kepada edisi Jewish State, setelah melakukan analisis situasi, para ‘pakar’ Yahudi tiba pada kesimpulan bahwa Kaukasus Utara bukan lagi masalah internal Rusia namun merupakan masalah internasional.
Menurut Zionis, Kaukasus Utara adalah “salah satu front pusat dan tempat yang subur bagi perkembangan Jihad global yang ditujukan untuk mendirikan kekhilafahan Islam.
“Fakta-fakta tentang hubungan militan Chechnya hubungan dengan terorisme internasional mulai diketahui banyak orang dan sering menjadi pemberitaan di beberapa media akhir-akhir ini,” demikian yang dilansir Jewish State pada salah satu edisinya.
Sebagai contoh, menurut Jewish, (hubungan itu) terlihat dalam operasi istisyhad di kota Nazran yang mengakibatkan puluhan orang-orang kafir dan murtad dihancurkan.
“Salah satu pemimpin ‘ekstrimis’ Kaukasus Utara, Aleksandr Tikhomirov, lebih dikenal sebagai Said Buryatskiy terlibat dalam serangan ini”, Jewish melaporkan.
Jewish State juga melakukan penyelidikan yang mengidentifikasi bahwa Said Buryatskiy menjalani pelatihan panjang di Arab Saudi.
Para ‘pakar’ ini pun menyatakan, bahwa salah satu alasan mengapa Chechnya menjadi semacam ancaman yang terus meningkat adalah adanya uang yang terus mengalir dari Arab Saudi dan negara-negara Teluk untuk jenis operasi ini.
Berbeda dengan para ‘pakar’ itu, Moskow dan munafikin Kadyrov menyatakan bahwa Mujahidin tidak mempunyai uang atau makanan, dan bahwa mereka akan mati kelaparan segera.
Gordon Hahn, salah seorang ‘pakar’ dari Monterey Institute mengakui dan mengeluhkan bahwa media massa barat terbiasa untuk “membingkai isu Chechnya dalam hal pelanggaran hak asasi manusia Rusia dan keinginan rakyat Chechnya untuk memperoleh otonomi”.
“Saatnya untuk mengubah pendekatan semacam itu, karena pemberitaan HAM dan otonomi tidak lagi merepresentasikan realitas, dan Chechnya telah menjadi lahan subur berkembangnya Jihad Islam,” ungkap Gordon Hahn. (althaf/kvkctr/arrahmah.com)