GAZA (Arrahmah.id) – Kantor Informasi Pemerintah di Gaza mengumumkan pada Ahad (31/12/2023) bahwa agresi “Israel” di Jalur Gaza sejauh ini telah mengakibatkan 28.822 orang syahid dan hilang, termasuk 9.100 anak-anak, dan 1.825 pembantaian dilakukan, sementara pengeboman terus berlanjut di seluruh Jalur Gaza.
Kantor Penerangan Pemerintah menyebutkan, terdapat 7.000 orang hilang, 56.451 orang terluka, dan 1,8 juta orang mengungsi di Jalur Gaza akibat agresi “Israel” yang terus berlanjut.
Badan Pusat Statistik Palestina juga menyebutkan jumlah syuhada tahun ini merupakan yang terbesar di Palestina sejak Nakba 1948.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat perang “Israel” di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 21.822 orang yang syahid.
Selama 24 jam terakhir, pendudukan “Israel” melakukan 12 pembantaian terhadap sejumlah keluarga di Jalur Gaza, menyebabkan 150 orang syahid dan 286 orang terluka.
Kementerian mengumumkan kemarin bahwa jumlah korban tewas mencapai 21.672 orang, dan 56.165 orang luka-luka.
Perang “Israel” di Jalur Gaza yang terkepung menyebabkan kehancuran 70% bangunan di Gaza, selain kehancuran infrastruktur yang tidak dapat diperbaiki lagi.
Pada Ahad (31/12), pengeboman “Israel” menargetkan rumah-rumah penduduk di Deir al-Balah dan kamp Nuseirat di tengah Jalur Gaza dan Khan Yunis di selatannya, yang menyebabkan kematian puluhan orang, termasuk anak-anak juga mengakibatkan kematian sekitar 48 warga Palestina. (zarahamala/arrahmah.id)