BETHLEHEM (Arrahmah.com) – Pasukan “Israel” menangkap sedikitnya 16 warga Palestina di “Israel” dan Tepi Barat yang diduduki pada Kamis (24/11/2016) dan Jum’at (25/11) atas tuduhan melakukan pembakaran yang meletus di Haifa dan terus menyebar hingga hari keempat, demikian dilansir dari situs berita Ma’an News Agency (MNA).
Media “Israel” melaporkan pada Jum’at bahwa tiga pekerja Palestina ditahan di distrik Haifa atas dugaan melakukan pembakaran. Warga Palestina itu dilaporkan memasuki wilayah “Israel” tanpa izin.
Sementara 11 warga Palestina lainnya ditahan oleh tentara “Israel” di wilayah “Israel” dan Yerusalem.
Sementara itu, di distrik Ramallah, Tepi Barat, militer “Israel” menahan seorang warga Palestina karena diduga mencoba untuk membakar daerah di dekat pemukiman ilegal “Israel” di Kochav Yaakov, juru bicara militer “Israel” mengatakan kepada MNA.
Juru bicara merahasiakan identitas warga Palestina yang ditahan di Ramallah tersebut, bagaimanapun, penduduk setempat mengatakan kepada MNA bahwa Sayel Darwish Jarabaa, berusia 60 tahun, ditangkap di desa Beitin, Ramallah utara pada Kamis karena diduga mencoba untuk menyalakan api. Jarabaa adalah ayah dari Saji yang dibunuh oleh pasukan “Israel” pada dua setengah tahun yang lalu.
Media “Israel” juga melaporkan penangkapan seorang warga Palestina asal kota Rahat berusia 24 tahun di Negev, Israel selatan atas tuduhan “menghasut” di laman Facebook miliknya. Dia dituduh mengajak orang lain untuk melakukan pembakaran.
Penduduk setempat mengidentifikasi tahanan itu sebagai wartawan Anas Abu Daabis. Menurut situs “Israel”, Ynet. Daabis adalah putra dari seorang anggota senior Gerakan Islam di “Israel”.
Pada Kamis, menurut Times of Israel, Menteri Pendidikan “Israel” Naftali Bennett menggunakan kesempatan untuk melemparkan kesalahan terhadap warga Palestina atas kebakaran yang menghancurkan tersebut, mengatakan bahwa “hanya seseorang yang tidak memiliki tanah ini yang mampu membakarnya,” menyiratkan bahwa yang bertanggung jawab atas kebakaran tersebut adalah warga Palestina dan bahwa mereka tidak memiliki keterikatan apapun atas tanah di “Israel”, tanah di mana sekitar 700.000 warga Palestina mengungsi selama penjajahan Zionis “Israel” pada tahun 1948.
Sementara itu menurut surat kabar “Israel”, Haaretz, api telah menyebar ke Yerusalem dan bagian dari Tepi Barat. Api di Haifa telah berkurang, namun 35 tim pemadam kebakaran diperkirakan masih bekerja keras untuk memadamkan kebakaran.
Masih menurut Haaretz, kebakaran besar tersebut mengakibatkan 60.000 warga terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Kebakaran hutan juga tersebar di Tepi Barat yang diduduki, dari distrik Nablus ke Hebron di Tepi Barat selatan.
Menurut situs berita Israel Ynet, kebakaran awalnya pecah di dekat Jembatan Paz di bagian timur laut kota Haifa, menyebabkan kendaraan dan bangunan turut terbakar, dan dengan cepat menyebar ke arah Yerusalem.
Haaretz melaporkan bahwa Menteri Keamanan Umum, Gilad Erdan mengumumkan bahwa kebakaran itu diperkirakan akan berlanjut sampai minggu depan sebagai akibat dari angin kencang yang tak kunjung berhenti.
(umarmukhtar/arrahmah.com)