PALESTINA (Arrahmah.com) – Pemerintah “Israel” telah melarang jamaah Palestina memasuki Masjid Al-Aqsa untuk hari keenam, sementara polisi dan tentara “Israel” terus mengawal pemukim ekstremis Yahudi yang melakukan tur dan melakukan ritual Talmud di situs suci umat Islam itu, Quds Press melaporkan pada Senin (31/8/2015), sebagaimana dilansir MEMO.
Pada pagi hari, pasukan “Israel” memberlakukan penjagaan keamanan di sekitar masjid dan mencegah muslimah Palestina memasuki masjid. Sementara itu, jamaah Palestina melakukan aksi protes di depan Gerbang Al-Silsilah, salah satu dari delapan gerbang masjid, melawan tindakan “Israel”.
Para jamaah dan pejabat, termasuk Syaikh Raed Salah, memperingatkan bahwa Al-Aqsa sedang menghadapi tahap yang paling berbahaya dari agresi “Israel”.
Mereka mengatakan bahwa pendudukan “Israel” berencana untuk memberlakukan pembagian waktu di masjid, berdasarkan jadwal di mana kegiatan Muslim dan Yahudi akan ditetapkan untuk kunjungan dan ibadah mereka di dalam tempat suci ketiga bagi umat Islam ini.
Quds Press mengatakan bahwa 22 pemukim “Israel” dikawal oleh pasukan bersenjata berat ke halaman masjid pada dini hari Senin.
Quds Press menambahkan bahwa dua pemuda Palestina yang diidentifikasi sebagai Sannad Abu-Sneineh dan Mohamed Al-Hashlamoun ditangkap dan dibawa ke pusat penyelidikan di Kota Tua.
Pasukan Khusus “Israel” juga menyerang muslimah Palestina di gerbang masjid, menurut laporan berita.
Sementara itu, Departemen Waqaf di Yerusalem mengatakan bahwa polisi “Israel” mengatakan lima penjaga Masjid Al-Aqsa dibawa ke pusat investigasi “Israel”.
Mereka menyebut ini sebagai sebuah tindakan provokatif terhadap Masjid Al-Aqsa dan para penjaganya.
(banan/arrahmah.com)