PALESTINA (Arrahmah.com) – Penjajah zionis Israel menghalang-halangi beberapa tawanan muslim yang dibebaskan dalam daftar pertukaran tawanan Israel-Palestina, dari menemui keluarganya yang terusir di jalur Gaza dan Yordania.
Dua istri tawanan muslim yang dibebaskan, Ala’ Qufaisyah dan Nidhal Qufaisyah, dari kota Khalil di Tepi Barat menyatakan kepada para wartawan bahwa penjajah zionis Israel mengembalikan suami mereka dari jembatan Alenby, dan mencegah keduanya untuk berangkat ke Yordania. Rencananya, kedua tawanan mujahid yang telah dibebaskan itu akan berangkat dari Yordania ke Mesir, lalu meneruskan perjalanan ke Jalur Gaza untuk menyambut istri mereka. Demikian diberitakan oleh stasiun TV Al-Jazera.
Puluhan keluarga para tawanan muslim Palestina yang dibebaskan dan dijauhkan hanya bisa mengikuti berita pertukaran tawanan muslim-tentara Israel lewat TV. Mereka menuntut pemerintah Mesir dan otoritas Hamas melakukan intervensi agar para keluarga tersebut bisa keluar dari Gaza untuk menyambut kepulangan anak-anak mereka yang dibebaskan oleh penjajah zionis. Berdasar kesepakatan pertukaran tawanan muslim-tentara zionis, dari total 477 tawanan muslim Palestina yang dibebaskan oleh penjajah zionis, sebanyak 203 tawanan akan diusir dari daerah asal. Rinciannya, sebanyak 163 tawanan akan diusir ke Gaza, dan 40 tawanan akan diusir ke negara luar antara lain Mesir, Turki, Yordania, dan Qatar.
Ummu Hamam, istri dari mujahid yang dijauhakan dan terpidana 30 tahun ‘Ala’ Qufaisyah, menuturkan bahwa ia mengikuti berita pembebasan suaminya melalui TV. Ia menuntut Komisi HAM dan pemerintah Mesir untuk melakukan intervensi agar ia diperkenankan untuk bertemu dengan suaminya di jalur Gaza. Ia merasa sangat gembira sejak proses penukaran tawanan tersebut dilaksanakan. Ia berdoa kepada Allah semoga membebaskan seluruh tawanan muslim yang masih berada di penjara zionis Israel. Namun ia kebingungan dan sedih setelah suaminya dijauhkan ke jalur Gaza. Selain tidak ada kerabat di Gaza, ada kemungkinan ia tetap dihalangi untuk menemui suaminya di Gaza. Ummu Hammad dan keluarga besarnya berencana pada waktu yang akan datang akan pergi ke Gaza untuk menemui suaminya.
Istri dari Aiman Qufaisyah, seorang mujahid yang dijatuhi hukuman penjara 35 tahun, menuturkan suaminya juga dibebaskan dalam pertukaran tawanan dan dijauhkan ke Jalur Gaza. Ia bersama putrinya telah bersiap meninggalkan Tepi Barat dan menyeberang ke Yordania, lalu dilanjutkan perjalanan ke Jalur Gaza untuk menemui suaminya. Namun penjajah zionis Yahudi menghalangi niatnya dengan alasan keamanan. Ia gembira dan menilai penukaran tawanan merupakan langkah perjuangan yang gemilang. Namun ia sangat terkejut ketika suami yang telah dinantikan selama 14 tahun tersebut dijauhkan ke jalur Gaza dan ia dihalang-halangi untuk menemuinya.
Sebagian besar istri, anak, orang tua, mertua dan kerabat para tawanan muslim yang dibebaskan menyatakan kegembiraannya atas kebebasan anggota keluarga mereka. Mereka berharap seluruh tawanan muslim lainnya segera bisa dibebaskan. Namun mereka juga menyatakan kesedihannya, karena dihalang-halangi oleh penjajah zionis untuk meninggalkan Tepi Barat demi menemui keluarganya yang dibebaskan dan dijauhkan ke Jalur Gaza. Ternyata, penjajah zionis Yahudi selamanya tak pernah rela membiarkan umat Islam Palestina mengecap kehidupan damai nan bahagia. (Muhib al-Majdi / Arrahmah.com)