TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Tentara Zionis kembali membunuh seorang Palestina dan melukai banyak lainnya saat menggunakan tembakan gas air mata mematikan yang dilarang, ujar sebuah kelompok hak asasi manusia.
“Tentara menembakkan gas air mata yang telah menewaskan seorang pengunjuk rasa dan melukai banyak lainnya, satu diantara mereka tengah kritis,” ujar Sarit Michaeli, direktur komunikasi untuk B’tselem pada Kamis (9/12/10).
“Jangkauan tabung gas air mata jauh lebih kuat dari gas air mata biasa, kita tahu bahwa tentara Israel secara rutin menembakkan senjata ini kepada para pemrotes dan ini benar-benar sangat berbahaya,” lanjutnya.
Tabung-tabung itu, yang dilengkapi dengan jet propelan yang sangat kuat, hampir tidak mungkin mendeteksi gerak, sehingga menimbulkan efek mematikan.
Michaeli mencatat bahwa tabung ini digunakan dalam beberapa minggu terakhir terhadap para pemrotes di Tepi Barat.
Militer zionis mengonfirmasi penggunaan sarana penindasan ini.
Kelompok HAM ini mendokumentasikan tiga insiden pada bulan lalu ketika para demonstran di desa Nabi Salah, Tepi Barat, menjadi target serangan granat.
Setelah tentara Zionis menembakkan gas tersebut, penduduk mengatakan mereka merasakan kelelahan, demam tinggi, muntah dan sesak sementara tenaga medis menyatakan mereka yang terluka dalam insiden tersebut menampilkan tanda-tanda keracunan.
Seorang bayi berusia 14 bulan juga meninggal karena menghirup gas air mata yang ditembakkan pasukan Zionis. (haninmazaya/arrahmah.com)