KIEV (Arrahmah.id) – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memperingatkan negaranya bahwa Rusia mengerahkan semua sumber daya yang tersedia dalam kampanye militernya untuk menghentikan pasukan Kiev melakukan serangan balasan di selatan dan timur negara itu.
Komentar Zelenskyy pada Jumat muncul ketika para pejabat Ukraina kembali mengakui bahwa operasi yang sangat dinanti-nantikan oleh Ukraina untuk mendorong mundur pasukan Rusia berjalan dengan kecepatan yang jauh lebih lambat daripada yang diantisipasi oleh beberapa pihak, meskipun laporan-laporan baru mengenai kemajuan di medan tempur oleh Ukraina telah bermunculan.
“Kita semua harus memahami dengan sangat jelas -sejelas mungkin- bahwa pasukan Rusia di wilayah selatan dan timur kita menginvestasikan semua yang mereka bisa untuk menghentikan para pejuang kita,” kata Zelenskyy dalam pidato malam hari di negara itu, lansir Al Jazeera (15/7/2023).
“Setiap seribu meter kemajuan, setiap keberhasilan setiap brigade tempur kita patut disyukuri,” katanya.
Zelenskyy juga mengatakan bahwa dia telah menerima “laporan penting” tentang situasi keamanan di negara tetangga Belarusia, yang dia pantau dengan seksama, meskipun saat ini “tidak ada ancaman berskala besar”.
“Fokus penuh kami adalah di garis depan,” katanya.
Komentar presiden Ukraina mengenai Belarusia muncul ketika muncul berita bahwa kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, telah mencapai kesepakatan untuk melatih pasukan Belarusia.
Kementerian pertahanan Belarusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat bahwa kesepakatan telah dicapai dengan Wagner untuk mengembangkan peta jalan “dalam waktu dekat untuk pelatihan dan transfer pengalaman antara unit-unit dari berbagai cabang angkatan bersenjata”.
Kementerian pertahanan juga merilis sebuah video yang menunjukkan pesawat tempur Wagner sedang memberikan instruksi kepada tentara Belarusia di sebuah tempat pelatihan dekat kota Asipovichy, sekitar 90 km (56 mil) di sebelah tenggara ibu kota, Minsk.
Kementerian tidak menjelaskan bagaimana para pejuang Wagner terlibat dalam pelatihan militer di Belarus, di mana pasukan tentara bayaran yang memberontak itu dijanjikan akan diberi perlindungan setelah membatalkan pemberontakan mereka terhadap kepemimpinan militer Rusia bulan lalu.
Belarus telah muncul sebagai sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin dalam perangnya melawan Ukraina. (haninmazaya/arrahmah.id)