KIEV (Arrahmah.id) – Enam puluh warga sipil tewas dalam pemboman Rusia terhadap sebuah sekolah di wilayah Lugansk Ukraina akhir pekan ini, Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada Ahad (8/5/2022).
“Baru kemarin di desa Bilohorivka, wilayah Lugansk, sebuah bom Rusia menewaskan 60 warga sipil. Mereka berlindung dari penembakan di sekolah biasa yang terkena serangan udara Rusia,” kata Zelenskyy.
Sebelumnya pada hari itu, gubernur wilayah Luhansk mengatakan bahwa sekitar 90 orang berlindung di sekolah, dan sebanyak 60 dari mereka dikhawatirkan tewas di bawah reruntuhan, lansir Al Arabiya.
Juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan Sekretaris Jenderal “terkejut” dengan pemboman sekolah dan meminta Rusia untuk menyelamatkan nyawa warga sipil.
“Sekretaris Jenderal terkejut dengan serangan yang dilaporkan pada 7 Mei yang menghantam sebuah sekolah di Bilohorivka, Ukraina, di mana banyak orang tampaknya mencari perlindungan dari pertempuran yang sedang berlangsung,” kata Juru Bicara Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.
“Sekretaris Jenderal menegaskan kembali bahwa warga sipil dan infrastruktur sipil harus selalu dihindarkan pada saat perang. Perang ini harus diakhiri, dan perdamaian harus ditegakkan sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan hukum internasional,” tambah pernyataan itu.
Terlepas dari kecaman internasional, Moskow mengklaim bahwa “operasi militer strategis” – label yang diberikannya untuk perangnya terhadap Ukraina – tidak menargetkan warga sipil. (haninmazaya/arrahmah.id)