ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Presiden munafik Pakistan Asif Ali Zardari mengatakan pada Sabtu bahwa Taliban ingin mengambil alih negaranya dan ia pun bersumpah untuk memerangi militansi para mujahidin hingga titik darah penghabisan.
Para mujahidin telah meluncurkan serangkaian serangan dalam beberapa hari ini sebagai respon atas serangan ofensif dan brutal angkatan perang pemerintah di wilayah Swat, hingga ke sebelah baratlaut Islamabad.
Meningkatnya kekerasan telah menyebabkan tingginya ketakutan beberapa pihak, terutama AS, akan stabilitas Pakistan dan keamanan persediaan nuklirnya. Namun AS merasa tenang ketika pemerintah Pakistan memerintahkan militernya untuk menyerang lembah Swat. Karena menurut AS serangan tersebut merupakan bukti nyata komitmen Pakistan terhadap perang melawan teror yang selama ini dikampanyekan oleh AS.
“Kami akan meneruskan perang ini hingga titik darah penghabisan,” kata Zardari pada Jumat (12/6).
“Perang ini punya dukungan dari parlemen, partai-partai politik, juga rakyat Pakistan,” dalihnya.
Dalam serangan terakhir, salah seorang pemuka agama anti-Taliban yang sangat mengutuk jihad dan aksi istisyhad para mujahidin Jumat (12/6) tewas di kantornya di Lahore. Dalam insiden tersebut, dua orang lainnya tewas dan 11 orang mengalami cedera.
Zardari seenaknya menyatakan bahwa ulama sekuler penentang jihad yang bernama Sarfraz Naeemi dan beberapa orang lainnya yang tewas dalam kejadian tersebut telah syahid.
“Taliban mengklaim bertindak atas nama Islam, namun tidak melakukan apapun untuk agamanya,” kata Zardari.
“Orang-orang seperti ini ingin merebut institusi Pakistan dengan menyebarkan terorisme dan mengintimidasi rakyat. Mereka bunuh ribuan orang yang tidak bersalah,” bual Zardari, duda dari mantan perdana menteri terbunuh Benazir Bhutto. Padahal Zardari seharusnya bercermin, karena tentaranya lah yang telah banyak menimbulkan kerugian bagi rakyatnya, dan yang pasti pemerintah munafik ini telah mengkhianati perjanjian dengan mujahidin Taliban.
Tentu saja, AS sangat berharap banyak terhadap Pakistan. Pakistan merupakan negara sekutu paling penting bagi Amerika Serikat, dengan berbagai macam motif politis dan ekonomis yang ada di belakang dukungan dan bantuan AS terhadap negara yang juga bersitegang dengan India ini. (Althaf/arrahmah.com)