GAZA (Arrahmah.id) — Seorang tahanan Palestina yang terluka, Zahir Tahseen Raddad (19), dinyatakan meninggal di rumah sakit Israel pada Ahad (25/8/2024). Sebelumnya dia pernah dijadikan tameng manusia oleh Tentara Israel.
Zahir ditahan bulan lalu setelah ia ditembak dan terluka oleh tembakan tentara Israel di kota Saida, sebelah utara Tulkarm di Tepi Barat utara.
Sebuah pernyataan bersama oleh Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan Zahir mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Meir di Israel tengah pada Ahad dini hari.
Menurut pernyataan tersebut, dilansir Middle East Monitor (26/8/2024), Zahir digunakan sebagai tameng manusia oleh tentara Israel, yang menempatkannya di bagian depan kendaraan militer selama penyerbuan di kota tersebut.
Kematiannya menambah jumlah tahanan Palestina menjadi 23 orang, yang telah meninggal di dalam penjara Israel sejak 7 Oktober 2023.
Israel telah melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza setelah serangan kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Setidaknya 641 warga Palestina telah tewas sejak saat itu dan hampir 5.400 lainnya terluka di Tepi Barat yang diduduki, menurut Kementerian Kesehatan.
Dalam pendapat penasihat penting pada tanggal 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun di tanah Palestina adalah melanggar hukum dan menuntut evakuasi semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. (hanoum/arrahmah.id)