KABUL (Arrahmah.id) — Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) telah membagikan pesan audio dari pemimpin tertinggi mereka, Mullah Hibatullah Akhundzada. Dalam pesan tersebut, Akhundzada mengatakan, keadilan adalah instrumen untuk kelangsungan hidup pemerintah Afghanistan.
Akhundzada hampir tidak pernah muncul di depan umum. Dia juga hampir tidak pernah meninggalkan jantung Taliban di Provinsi Kandahar.
Pesan audio itu dibagikan oleh juru bicara utama Taliban Zabihullah Mujahid di Twitter pada Rabu (12/4/2023). Dalam pesan tersebut, Akhundzada mengatakan keadilan adalah instrumen untuk kelangsungan hidup pemerintah.
“Tetapi jika tidak ada keadilan, dan ada penindasan, keegoisan, pembunuhan dan balas dendam, serta pembunuhan tanpa pengadilan, negara ini akan hancur. Penindasan ini dapat dicegah melalui keputusan ulama yang tepat dan implementasi yang tepat oleh pemerintah,” ujar Akhundzada, seperti dikutip Associated Press (13/4).
Associated Press belum dapat memverifikasi secara independen bahwa suara di pesan audio itu adalah milik Akhundzada. Dalam unggahannya di Twitter, Mujahid tidak memberikan informasi kapan pesan audio itu direkam atau apa alasan pesan itu dirilis.
Pada Januari, Mujahid mengatakan bahwa Akhundzada bertemu dengan ulama dari berbagai provinsi. Mujahid juga mengungkapkan tentang pertemuan Akhundzada dengan para komandan dan pejabat keamanan berpangkat tinggi lainnya pada Februari.
Akhundzada melakukan perjalanan ke Kabul hanya satu kali sejak IIA mengambil alih pemerintahan Afghanistan pada Agustus 2021. Ketika itu, Akhundzada memberikan pidato di pertemuan ulama dalam pertemuan tertutup.
Akhundzada diangkat sebagai pemimpin IIA pada 2016, setelah serangan udara AS menewaskan pendahulunya Mullah Akhtar Mohammad Mansour di Pakistan. Sejauh ini hanya ada satu foto Akhundzada yang dirilis selama bertahun-tahun. (hanoum/arrahmah.id)