SOLO (Arrahmah.com) – Pernyataan tersebut disampaikan dari Ustad Yusuf Mansyur saat ditanya beberapa wartawan di Rutan Kelas 1 Solo Rabu (28/9/2011) usai mengisi acara Tabligh Akbar yang dihadiri warga binaan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Surakarta di Solo.
“Sudahlah tidak usah digembar-gemborkan tentang berita itu,” ujarnya sambil berjalan agak cepat.
Menurutnya, kita harus mengkondusifkan keadaan. Sebab jika pemberitaan tersebut terus di blow-up malah semakin memperuncing permasalahan.
Dalam Tabligh Akbar tersebut Yusuf Mansyur menjelaskan bahwa pentingnya dalam mentadaburi al-Qur’an. Orang yang selalu mentadaburi al-Qur’an, Allah mudahkan di setiap kesulitan hidupnya.
Ia berkisah tentang seorang pedagang mie ayam yang istiqomah dalam menghafal al-Qur’an dan menututp warungnya untuk mendahulukan menghafal al-Qur’an sebelum buka.
Selang beberapa waktu datanglah rombongan empat mobil. Dan diketuklah warung itu oleh rombongan tersebut untuk membeli mie ayam.
“Subhanallah begitu kiranya saat kita mengutamakan ibadah kepada Allah. Allah pun tentu lebih memudahkan di setiap kehidupan kita,” ujarnya.
Yusuf juga memberikan motivasi kepada warga binaan yang berjumlah 300-an orang. Tak lupa, ia menceritakan masa lalunya, yang ia sebut sebuah skenerio besar yang semua orang tidak mengetahuinya.
“Dulu saya dipenjara selama dua tahun. Selama di penjara saya mampu menghafalkan beberapa juz al-Qur’an,” ujar pemimpin komunitas Wisaha Hati ini.
“Saya berdoa semoga warga binaan semua di sini jika keluar mampu menjadi penghafal-pengahafal al-Qur’an,” dalam pesannya di akhir doa dan langsung disambut “amin” para jamaah.
Menurut M. Hilal, Kepala Rutan Kelas 1 Surakarta di Solo, kegiatan seperti ini akan terus dilakukan. Tabligh Akbar bersama Ustadz Yusuf Mansyur merupakan rangkaian kunjungannya ke beberapa daerah termasuk Kota Solo.
Karena di Rutan terdapat Pondok Pesantren Daarul Qur’an yang dulu beliau resmikan, maka acara ini sekaligus untuk memonitor bagaimana perkembangan Pondok Daarul Qur’an.
“Saya beharap dengan adanya pondok tersebut akan mampu berubah moral warga binaan dan menghapus kesan negatif yang selama ini selalu melekat pada seorang yang pernah di penjara,” ujar M Hilal kepada para wartawan. (hid/arrahmah.com)