ISTANBUL (Arrahmah.com) – Senimal asal Inggris, Yusuf Islam, memuji peran Turki dalam membantu pengungsi Suriah, yang menyoroti fakta bahwa Barat bahkan tidak dapat mendekati pencapaian negara tersebut.
Yusuf, yang sebelumnya dikenal sebagai Cat Stevens, masuk Islam pada Desember 1977 dan mengganti namanya menjadi Yusuf Islam pada tahun berikutnya. Pada tahun 1979, ia melelang semua gitarnya untuk amal dan meninggalkan karir musiknya untuk mengabdikan dirinya untuk dunia pendidikan dan filantropi di komunitas Muslim seluruh dunia.
Dalam sebuah wawancara dengan AA pada Sabtu (13/5/2017), Yusuf mengatakan bahwa kontribusi Turki untuk membantu pengungsi menunjukkan “slogan hak asasi manusia lebih bermakna di sini daripada di Perserikatan Bangsa-Bangsa”.
“Turki menjaga begitu banyak, 3 juta pengunjung (pengungsi), itu adalah prestasi yang luar biasa,” kata Yusuf.
Tentang kepentingan dan peran regional Turki, ia mengatakan bahwa negara tersebut “secara historis merupakan protektorat global bagi banyak negara. Ini adalah karakter Turki yang berperan sentral”.
“Ini merupakan sejarah yang luar biasa untuk mencapai perdamaian di antara orang-orang bahkan jika mereka berasal dari agama yang berbeda, budaya yang berbeda,” tambahnya.
Yusuf Islam tiba di Istanbul baru-baru ini untuk membahas buku terakhirnya “Why I Still Carry A Guitar: The Spiritual Journey of Cat Stevens to Yusuf,” yang diterbitkan dalam bahasa Inggris pada tahun 2014.
“Buku saya mencoba menjelaskan mengapa saya meletakkan gitar dan mengapa saya mengambilnya tapi sebenarnya lebih dari itu,” katanya.
Buku tersebut mengungkapkan perjalanan Yusuf sebagai superstar muda menjadi seorang pria yang beriman. Ia menjelaskan “latar belakang apa yang orang tidak mengerti dari apa yang terjadi pada saya,” katanya.
Yusuf mengungkapkan bahwa Islam telah mengubah banyak hal dalam hidupnya. “Islam bukan hanya agama untuk hari Jumat, hari istimewa dalam sepekan. Ini untuk hidup Anda dan Akhirat,” katanya sebagaimana dilansir AA. (fath/arrahmah.com)