ATHENA (Arrahmah.com) – Yunani meratifikasi kesepakatan tentang perbatasan laut dengan Mesir pada Kamis (27/8/2020), beberapa jam setelah Turki memperpanjang operasi kapal survei seismik di Mediterania Timur dan mengatakan akan mengadakan latihan menembak di wilayah itu bulan depan.
Kesepakatan maritim 6 Agustus telah diratifikasi oleh parlemen Mesir dan telah disetujui oleh mayoritas anggota parlemen Yunani pada Kamis malam (27/8).
Yunani dan Turki berselisih mengenai hak atas sumber daya hidrokarbon potensial di daerah tersebut, berdasarkan klaim yang saling bertentangan mengenai luas landas kontinen mereka.
Ketegangan meningkat bulan ini setelah Ankara mengirim kapal survei seismik Oruc Reis di daerah yang disengketakan menyusul pakta antara Athena dan Kairo.
Turki mengatakan pakta itu melanggar landas kontinennya sendiri. Perjanjian itu juga tumpang tindih dengan zona maritim yang disepakati Turki dengan Libya tahun lalu, yang dicela sebagai pakta ilegal oleh Yunani, lapor Reuters.
Sebelumnya, angkatan laut Turki mengeluarkan anjuran terbaru, yang dikenal sebagai Navtex, yang mengatakan akan mengadakan latihan menembak di Mediterania timur di lepas pantai Iskenderun, timur laut Siprus pada 1-2 September.
Kesepakatan ini juga memperpanjang pekerjaan seismik kapal Oruc Reis di barat daya Siprus, hingga 1 September.
Yunani mengatakan nasihat Turki ilegal.
Yunani juga mengungkapkan pada hari Rabu (26/8) bahwa pihaknya berencana untuk memperluas perairan teritorialnya di Laut Ionia menjadi 12 mil laut dari pantai, dari enam mil laut, setelah ratifikasi kesepakatan maritim dengan Italia. (Althaf/arrahmah.com)