ATHENA (Arrahmah.com) – Yunani tidak akan memberikan bantuan dalam mengirimkan minyak ke Suriah untuk sebuah kapal tanker Iran yang sekarang berlayar ke timur melalui Mediterania, kata Wakil Menteri Luar Negeri Miltiadis Varvitsiotis, Rabu (21/8/2019).
“Kami telah mengirim pesan yang jelas bahwa kami tidak ingin memfasilitasi perdagangan minyak ini ke Suriah dalam bentuk apa pun,” kata Varvitsiotis kepada televisi ANT1 Yunani.
Adrian Darya 1, yang dirilis setelah ditahan di Gibraltar, membawa 2 juta barel minyak mentah. Sekarang berlayar ke timur dengan pelacak memberikan tujuan yang dinyatakan sebagai pelabuhan Yunani Kalamata, dengan tanggal kedatangan yang diperkirakan 26 Agustus.
Washington ingin kapal tanker itu ditahan karena mengatakan kapal itu memiliki hubungan dengan Garda Revolusi Iran (IRGC), yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris. Ia mendesak Yunani untuk menahan diri dari bantuan apa pun, sementara sumber diplomatik Siprus mengatakan pesan serupa juga telah disampaikan ke Siprus.
Kantor berita semi-resmi ILNA Iran mengatakan pada hari yang sama (21/8) bahwa Adrian Darya 1 saat ini disewakan ke jalur pelayaran Iran.
Varvitsiotis mengatakan Yunani tidak memiliki fasilitas pelabuhan untuk menampung kapal sebesar itu, tetapi tidak mengecilkan kemungkinan bahwa kapal tersebut dapat menjatuhkan jangkar di perairan teritorial Yunani.
“Ini adalah VLCC (very large crude carrier, kapal tanker bermuatan minyak dengan kapasitas 200.000 – 400.000 ton), pembawa minyak mentah yang sangat besar. Tidak ada pelabuhan Yunani yang bisa menampung VLCC.”
Dia mengatakan Amerika Serikat telah berhubungan dengan Yunani terkait masalah ini.
Saat ditanya apa yang akan terjadi jika kapal memasuki perairan wilayah Yunani dan menjatuhkan jangkar, dia berkata, “Dalam hal ini kita akan melihat apa yang akan terjadi.” (Althaf/arrahmah.com)