ATHENA (Arrahmah.com) – Yunani akan menutup tiga kamp pengungsi besar, menurut pejabat yang dilansir Anadolu Agency (21/11/2019).
Kamp-kamp itu akan diganti dengan fasilitas tertutup dengan kapasitas 1.000 hingga 5.000 orang, kata juru bicara pemerintah Stelios Petsas, Rabu.
Kamp-kamp ini akan dibangun di Lesvos, Samos, dan Kepulauan Chios pada Juli mendatang, kata Wakil Menteri Pertahanan Nasional Alkiviadis Stefanis.
Salah satu kamp terbesar Yunani, Moria di Pulau Lesvos telah berulang kali dikritik oleh LSM karena kondisi yang tidak manusiawi.
Itu dirancang untuk menampung 3.000 orang tetapi lebih dari 15.000 saat ini tinggal di sana dalam kondisi yang mengerikan.
Saat ini, sekitar 35.000 pengungsi tinggal di pulau-pulau Aegean timur.
Perdana Menteri Yunani konservatif Kyriakos Mitsotakis dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman Handelsblatt mengatakan: “Eropa menganggap negara-negara kedatangan seperti Yunani sebagai tempat parkir yang nyaman bagi para pengungsi dan migran. Apakah itu solidaritas Eropa? Tidak! Saya tidak akan lagi menerima ini. ”
Perdana menteri Yunani berjanji untuk memperketat perbatasannya dengan mengeluarkan undang-undang suaka baru yang kontroversial awal bulan ini, yang bertujuan untuk mengontrol jumlah migran yang memasuki negara itu.
RUU itu akan mengurangi tekanan di pulau-pulau Aegean Timur dengan mempercepat prosedur yang diperlukan untuk mengembalikan migran ke Turki yang tidak memenuhi persyaratan untuk diberikan suaka.
Sekitar 62.190 pencari suaka dan pengungsi telah memasuki Yunani sejak 17 November, menurut data dari PBB.
(fath/arrahmah.com)