AMMAN (Arrahmah.id) – Yordania pada Kamis (12/10/2023) melarang aksi protes di dekat perbatasannya dengan wilayah Palestina di tengah serangan udara “Israel” di Jalur Gaza.
“Seruan untuk berkumpul dan berdemonstrasi di Lembah Yordan dan daerah perbatasan tidak diperbolehkan,” kata Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan seraya berjanji mengambil tindakan untuk mencegah protes di dekat perbatasan.
“Lembah Yordan dan daerah sekitarnya di sepanjang perbatasan dengan Palestina dilarang untuk berkumpul, dan angkatan bersenjata Yordania bertanggung jawab atas perlindungan dan pemeliharaan keamanan di sana,” katanya.
Aksi solidaritas untuk Palestina khususnya di Jalur Gaza meningkat di Yordania, di mana “Israel” melancarkan kampanye militer besar-besaran yang berkelanjutan dan kuat terhadap Jalur Gaza sebagai tanggapan atas serangan militer oleh kelompok Palestina Hamas di wilayah “Israel”.
Konflik terbaru dimulai ketika Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa – sebuah serangan mendadak yang mencakup serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke “Israel” melalui udara, darat dan laut.
Hamas mengatakan hal itu sebagai pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan pemukim “Israel” terhadap warga Palestina.
Militer “Israel”melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap sasaran Hamas di Jalur Gaza sebagai tanggapannya.
Respons tersebut telah meluas hingga memotong pasokan air dan listrik ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang dilanda blokade yang melumpuhkan sejak tahun 2007.
Hampir 3.000 orang telah tewas sejak pecahnya konflik pada Sabtu (7/10), termasuk lebih dari 1.500 warga Palestina dan 1.300 warga “Israel”.