AMMAN (Arrahmah.com) – Yordania pada Rabu (14/10/20200 mengutuk rencana “Israel” untuk membangun lebih dari 2.000 rumah permukiman Yahudi baru di Tepi Barat yang diduduki, Anadolu Agency melaporkan.
Rencana “Israel” adalah “langkah sepihak dan ilegal yang merusak kemungkinan solusi dua negara”, juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Daifallah Al-Fayez mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Al-Fayez mendesak masyarakat internasional untuk menekan “Israel” agar menghentikan kegiatan ilegalnya yang merusak upaya perdamaian.
Sebelumnya, “Israel” menyetujui 2.166 rumah pemukim baru di Tepi Barat yang diduduki, menurut TV7 Israel News.
Peace Now, sebuah gerakan non-pemerintah “Israel”, mengatakan lebih dari 650.000 pemukim tinggal di 266 pos pemukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki.
Persetujuan rumah baru datang setelah UEA dan Bahrain menandatangani perjanjian normalisasi yang ditengahi AS dengan “Israel” pada 15 September di Gedung Putih, mengabaikan penolakan Palestina.
“Israel”, sebagai gantinya, berjanji untuk menangguhkan rencana untuk mencaplok bagian Tepi Barat yang diduduki.
Palestina telah mengecam perjanjian itu sebagai pengkhianatan perjuangan mereka melawan pendudukan “Israel” selama beberapa dekade.
“Israel” menduduki Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, pada tahun 1967.
(fath/arrahmah.com)