AMMAN (Arrahmah.id) – Menteri Luar Negeri Yordania meminta Program Pangan Dunia PBB (WFP) pada Kamis (13/7/2023) membatalkan keputusan untuk memotong subsidi makanan bagi pengungsi Suriah pada 1 Agustus, menurut laporan Reuters.
“Ini bukan di Yordania. Ini pada mereka yang memotong dukungan. Kami tidak bisa memikul beban ini sendirian,” kata Ayman Safadi dalam tweet.
“Kami mendesak WFP dan lainnya yang memotong subsidi bagi pengungsi Suriah untuk membatalkan keputusan,” tulisnya.
Perwakilan dari Program Pangan Dunia tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Badan-badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok bantuan lainnya sedang berjuang untuk terus memberikan bantuan kepada warga Suriah karena kebutuhan meroket dan aliran dana mengering.
Lebih dari 15 juta orang membutuhkan bantuan di seluruh negeri dan tingkat malnutrisi berada pada titik tertinggi sepanjang masa. Tetapi PBB mengatakan pada Juni bahwa permohonan untuk pekerjaan kemanusiaan di Suriah tahun ini – $5,4 miliar – hanya didanai 11 persen.
Saat itu, WFP mengumumkan akan memangkas bantuan pangan menjadi 2,5 juta dari 5,5 juta orang yang didukungnya. Belum jelas apakah angka tersebut termasuk pengungsi di luar perbatasan Suriah.
Jutaan warga Suriah telah meninggalkan tanah air mereka sejak konflik pecah di sana pada 2011 menyusul protes terhadap pemerintahan Presiden Bashar Asad, yang kemudian diisolasi di seluruh wilayah karena tindakan kerasnya terhadap demonstrasi.
Liga Arab menyambut Suriah kembali awal tahun ini, dan negara-negara Arab mengatakan sudah saatnya warga Suriah mencari perlindungan di wilayah mereka untuk pulang.
Safadi mengatakan pada Kamis (13/7) bahwa PBB “harus bekerja untuk memungkinkan kepulangan sukarela. Sampai saat itu, badan-badannya harus tetap memberikan dukungan yang cukup.” (zarahamala/arrahmah.id)