YORDAN (Arrahmah.com) – Pihak berwenang Yordania telah menangkap sembilan mujahidin, termasuk seorang mujahid mantan tahanan Guantanamo bernama Osama Abu Kabir, lapor Jordan Times pada Senin (7/4/2014).
Osama pertama kali ditangkap di Afghanistan pada November 2001 dan dipindahkan ke Guantanamo pada Juni 2002. Dia ditahan di sana hingga November 2007, ketika dia dipindahkan ke Yordania dan dibebaskan. Osama dikabarkan telah kembali melancarkan kegiatan jihadnya setelah pembebasannya.
Menurut Departemen Luar Negeri AS, Osama adalah pemimpin sel “teroris” di Yordania yang merencanakan “serangan-serangan di ‘Israel’ sebagai pembalasan atas serangan ‘Israel’ ke Gaza.” Sel tersebut pecah pada tahun 2009 ketika Osama dan rekan-rekannya ditangkap. Osama dilaporkan dihukum 15 tahun penjara, tapi untuk alasan yang tidak jelas sampai penangkapannya baru-baru ini.
Akhir tahun lalu, Al-Jazeera melaporkan pada situs Arabnya bahwa Osama kembali dicari oleh pihak berwenang Yordania. Pada saat itu, Yordania tengah menindak anggota jihad Salafi. Salah satu anggota jihad yang ditangkap dalam operasi “keamanan” adalah Raed Hijazi, yang menjalani waktu di penjara atas perannya dalam serangan yang direncanakan di Yordania pada pergantian milenium.
Salah seorang anggota jihad lainnya baru-baru ini juga ditangkap karena diduga memiliki hubungan dengan Mujahidin Jabhah Nushrah, yang merupakan cabang resmi Al-Qaeda di Suriah.
Pemimpin kelompok jihad Salafi juga telah ditangkap terkait dengan jihad di Suriah. “Kampanye penangkapan ini adalah langkah terbaru Yordan untuk mengintimidasi dan mencegah warga Yordania dan Muslim lainnya untuk membela saudara-saudara mereka di Suriah,” kata Mohammed Shalabi (alias Abu Sayyaf) kepada Jordan Times.
Mohammed dikenal karena hubungan lamanya dengan operasi Al-Qaeda di Irak dan Suriah. Sebelumnya dia juga telah dituduh merencanakan penyerangan terhadap sasaran-sasaran Amerika di Yordania. (banan/arrahmah.com)