ANKARA (Arrahmah.com) – Yeni Safak, melalui editorialnya, Jumat (26/10/2018) melansir klaim yang beredar bahwa potongan tubuh jurnalis Jamal Khashoggi, yang dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu, mungkin telah dibuang ke dalam sumur di kediaman konsulat jenderal Saudi.
Polisi mengatakan Khashoggi dibunuh dan dipotong-potong dalam waktu dua jam, dan dibawa dari konsulat Saudi dalam koper dan tas plastik. DNA-nya ditemukan di minibus Vito yang melakukan perjalanan dari konsulat ke kediaman konsulat jenderal, yang berjarak 300 meter.
Peneliti percaya bahwa ada kemungkinan besar sisa-sisa potongan mayat Khashoggi masih di Istanbul. Tuduhan bahwa tim beranggotakan 15 orang itu mendadak panik setelah mereka mengetahu tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, yang sedang menunggu wartawan Saudi di luar konsulat muncul.
Tim yang sebagian besar adalah anggota intelijen Saudi terbang ke Istanbul beberapa jam sebelum kematian Khashoggi dan memasuki konsulat pada 2 Oktober ketika jurnalis berada di dalam.
Sumber-sumber keamanan percaya setelah Khashoggi memasuki konsulat Saudi pada pukul 13:14 waktu setempat, ada tingkat aktivitas yang tinggi di dalam dan di luar gedung. Vito hitam dengan pelat nomor 34 CC 1865 mendekati gerbang konsulat pada pukul 15:08 waktu setempat, dan cuplikan kamera menunjukkan koper dan tas plastik hitam yang dimuat ke dalam kendaraan sebelum ia pergi ke kediaman konsul jenderal.
Dibunuh di dalam ruang konsulat jenderal
Setelah Khashoggi memasuki konsulat, dia diduga diundang ke kantor Konsul Jenderal Mohammad al-Otaibi, di mana dia tercekik sampai mati. Tubuhnya diseret ke ruang konferensi di belakang kantor konsul jenderal. Mayat Khashoggi diduga dibagi menjadi tiga bagian, dan kepala, dada dan kakinya dimasukkan ke dalam sebuah koper. Salah al-Tubaigy, seorang dokter forensik dan ahli otopsi yang dilaporkan, adalah orang yang memotong-motong tubuh. Dia pula yang kemudian membersihkan ruang konferensi.
Sisa-sisa jasad Khashoggi mungkin tersembunyi di sumur
Tim Turki menggeledah konsulat pada 18 Oktober, dan sumur sedalam 12 meter kini sedang dievaluasi sebagai tempat pembuangan mayat Khashoggi. Pasukan keamanan Turki tidak diizinkan untuk mencari di taman dan di sumur konsulat Arab Saudi di Istanbul, namun, sampel air telah diambil.
Hatice Cengiz menggagalkan rencana Saudi
Mengira bahwa sisa-sisa potongan mayat dapat dilindungi oleh bahan kimia tahan air, kantor kejaksaan Turki menuntut air di sumur dikosongkan dan bagian bawah digeledah.
Harian pro pemerintah Turki melansir bahwa kehadiran Hatice Cengiz menggagalkan rencana untuk mengubur mayat di Hutan Belgrad Istanbul ketika dia menelepon pihak keamanan konsulat, menuntut untuk mengetahui keberadaan tunangannya.
Cengiz menelepon konsulat pada pukul 17.30 waktu setempat dan mengatakan bahwa tunangannya telah masuk tetapi tidak muncul kembali. Ketika ditanya keberadaannya, Cengiz mengatakan kepada petugas konsulat bahwa dia berada di luar. Seorang pejabat Saudi kemudian muncul dan mengatakan kepadanya bahwa semua kamar telah digeledah tetapi Khashoggi tidak ada di dalam. Setelah ini, 15 anggota tim Saudi yang telah membuat reservasi selama lima hari di dua hotel kembali ke Riyadh.
Dalam ruang lingkup penyelidikan, polisi menggeledah 26 kendaraan yang berbeda serta kediaman konsul jenderal. Setelah mendapat informasi, polisi menemukan kendaraan diplomatik milik konsulat Saudi di tempat parkir di distrik Sultangazi Istanbul. Laptop dan dokumen ditemukan di dalam kendaraan yang tidak ada di daftar pencarian asli.
Pada hari pembunuhan, ditemukan bahwa kamera keamanan yang diklaim oleh pihak berwenang Saudi tidak berfungsi sebenarnya dimatikan satu jam sebelum waktu pembunuhan. Rekaman audio dari menit-menit terakhir kehidupan Khashoggi diduga berada di tangan organisasi intelijen nasional Turki, MİT.
“Khashoggi” (lain) tampak berkeliaran di Istanbul
Sebagai bagian dari penyelidikan yang diluncurkan oleh Kepala Kantor Jaksa Penuntut Umum di Istanbul, tim keamanan khusus telah menyaksikan 3.500 jam rekaman panjang dari total 137 kamera pengintai di 72 titik.
Moustafa al-Madani, yang memimpin upaya intelijen dari 15 orang tim di Istanbul, memasuki gedung konsulat di pintu depan empat jam sebelumnya bersama dengan Salah al-Tubaiqi.
Setelah pembunuhan, al-Madani mengenakan pakaian Khashoggi, kacamata dan arloji Apple dan pergi melalui pintu belakang konsulat dalam upaya untuk membuatnya terlihat seolah-oleh sang wartawan berjalan keluar dari gedung, meskipun ia mengenakan sepatu yang berbeda dengan yang digunakan Khashoggi saat masuk konsulat.
Dia terlihat mengenakan pakaian Khashoggi di dekat Masjid Biru di distrik Sultanahmet beberapa jam setelah wartawan itu terlihat memasuki gedung konsulat.
Al-Madani adalah pegawai pemerintah yang belajar di King Fahd University of Petroleum and Minerals di Provinsi Timur Arab Saudi, menurut profil Facebook dengan foto-foto yang menyerupai tersangka yang diidentifikasi oleh media Turki. (Althaf/arrahmah.com)