TEL AVIV (Arrahmah.id) – Setidaknya 12.500 tentara “Israel” diperkirakan cacat akibat pertempuran di Gaza, media “Israel” Yedioth Ahronoth melaporkan pada Jumat (5/1/2024).
Perkiraan suram ini disampaikan oleh sebuah perusahaan yang disewa oleh Kementerian Pertahanan “Israel” untuk melakukan penilaian cedera di antara tentara.
Angka 12.500 adalah perkiraan yang konservatif dan hati-hati. Jumlah kasus yang meminta pengakuan disabilitas bisa mencapai 20.000, kata laporan itu.
Departemen rehabilitasi Kementerian Pertahanan saat ini merawat 60.000 tentara “Israel” yang cacat.
Setidaknya 5,000 telah diterima di departemen tersebut pada 2023, termasuk 3,400 diterima sejak 7 Oktober. Angka-angka ini hanya mencakup tentara, dan bukan warga sipil.
Yedioth Ahronoth mengatakan angka-angka ini, bersama dengan data resmi lainnya, menunjukkan bahwa jumlah korban cedera yang diberikan oleh tentara selama perang memiliki beberapa perbedaan.
Pada akhir Desember, kementerian pertahanan mengatakan jumlah tentara “Israel” yang terluka sejak 7 Oktober telah mencapai 3.000 orang, dan tentara “Israel” mengatakan lebih dari 2.300 orang telah menjadi cacat.
Jumlah cedera yang dilaporkan oleh tentara “Israel” sebelumnya dipertanyakan, karena jumlah korban dari rumah sakit jauh melebihi jumlah yang dipublikasikan oleh tentara.
Penambahan ribuan tentara lagi ke dalam layanan rehabilitasi dapat menimbulkan tantangan finansial dan logistik terhadap program tentara penyandang disabilitas yang sudah dikritik, ungkap Yedioth Ahronoth.
Laporan tersebut memperingatkan bahwa “Israel” mungkin menghadapi kasus-kasus baru yang serupa dengan yang dialami Itzik Saidian, seorang tentara “Israel” yang berpartisipasi dalam perang Gaza 2014 dan membakar dirinya pada 2021 di luar kantor rehabilitasi kementerian pertahanan, setelah merasa “dipermalukan dalam setiap kontak” dengan Kementerian. (zarahamala/arrahmah.id)