JAKARTA (Arrahmah.com) – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengakui banyak sekali permasalahan yang ada di Kementerian yang saat ini dia pimpin.
“Jika diibaratkan meja, kemenag yang sekarang saya pimpin ini, tidak lagi terlihat tepiannya. Kenapa? Saking banyaknya problem yg menumpuk di atasnya. Satu demi satu tumpukan harus diambil supaya meja bisa di lap, dibersihkan dan terlihat kinclong lagi,” kata Menag Yaqut di akun Facebooknya, dikutip Sabtu (25/12/2021).
Yaqut mengatakan, permasalahan tersebut harus segera dia selesaikan agar meja bisa kembali seperti sedia kala.
“Setahun yang lalu Presiden Joko Widodo mengamanatkan tugas tidak ringan itu. Bersumpah atas nama Allah, kerja harus segera dimulai,” ungkap Yaqut.
Hari ini, lanjutnya, setahun sudah dia menjabat sebagai menteri agama.
Dia berharap publik perlahan mulai bisa merasakan kehadiran negara dalam kehidupan beragama yang adil dan proporsional.
“Bismillah,” pungkasnya.
Diketahui, Kementerian Agama memang kerap menjadi sorotan. Terbaru, Kemenag tersangkut masalah pelecehan dan perkosaan di lingkungan pendidikan pesantren yang dilakukan pimpinan ponpes di Bandung terhadap belasan santrinya.
Kemenag harus terkena imbasnya sebab ponpes adalah satuan pendidikan di bawah pengawasan Kementerian Agama.
Bukan hanya lingkungan Ponpes, masalah juga muncul di kalangan universitas yang ada di bawah naungan Kemenag.
Salah satunya persoalan kasus UIN Sumatera Utara yang melibatkan rektornya, Syahrin Harahap, dari mulai kasus plagiasi hingga dugaan jual beli jabatan dan pengaturan proyek. Bahkan ada juga kasus amoral dugaan perselingkuhan di kampus tersebut.
Tak hanya itu, Kementerian Agama juga harus menghadapi permasalahan soal pemberangkatan haji dan umroh yang ditunda dua tahun belakangan akibat pandemi Covid-19.
(ameera/arrahmah.com)