SANA’A (Arrahmah.id) – Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) melakukan serangan rudal balistik terhadap ‘Israel’ pada Kamis (27/3/2025), yang memicu sirene di Tel Aviv, Yerusalem, dan wilayah lainnya.
“Pasukan rudal menargetkan Bandara Ben Gurion di wilayah Jaffa (Tel Aviv) yang diduduki dengan rudal balistik Zulfiqar, dan target militer di selatan Jaffa yang diduduki dengan rudal balistik hipersonik Palestine-2. Operasi tersebut berhasil mencapai tujuannya,” kata YAF dalam sebuah pernyataan.
Militer ‘Israel’ mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa “setelah sirene berbunyi beberapa saat yang lalu di beberapa wilayah di ‘Israel’, dua rudal yang diluncurkan dari Yaman berhasil dicegat sebelum memasuki wilayah ‘Israel’,” dan menambahkan bahwa “sirene dibunyikan sesuai dengan protokol.”
Rekaman video di media sosial menunjukkan pertahanan udara ‘Israel’ diaktifkan.
Foto-foto tersebut juga menunjukkan pecahan salah satu rudal Yaman yang diluncurkan, ditemukan di Al-Dhahiriya, barat daya Hebron di Tepi Barat yang diduduki.
Lalu lintas udara dihentikan di Bandara Ben Gurion akibat serangan rudal tersebut.
Tentara Yaman juga mengatakan pihaknya menargetkan sejumlah kapal perang AS di Laut Merah dengan pesawat tak berawak dan rudal sebagai respons atas serangan terus-menerus AS di Yaman.
Operasi tersebut terjadi satu hari setelah putaran baru setidaknya 15 serangan udara AS di wilayah selatan dan timur laut ibu kota Yaman, Sanaa, termasuk serangan udara di sekitar Bandara Internasional Sanaa.
Malam sebelumnya, pada 25 Maret, jet AS mengebom rumah sakit kanker Rasool al-Azam untuk kedua kalinya dalam beberapa hari.
Washington dan London telah tanpa henti membombardir Yaman selama beberapa hari terakhir, menewaskan puluhan orang, termasuk wanita dan anak-anak, dalam upaya menghentikan operasi militer Sanaa terhadap ‘Israel’, yang dilanjutkan oleh tentara Yaman menyusul dimulainya kembali perang Tel Aviv melawan Gaza.
Yaman telah menargetkan kapal perang AS di Laut Merah beberapa kali sebagai tanggapan atas serangan Washington, termasuk kapal induk USS Harry S. Truman.
Serangan AS-Inggris gagal menghalangi Yaman untuk melakukan operasinya. Para pejabat Yaman telah berjanji untuk menghadapi “eskalasi dengan eskalasi.”
Presiden AS Donald Trump mengklaim pada Rabu (26/3) bahwa serangan Washington telah “sangat berhasil melampaui ekspektasi terliar kami,” seraya menambahkan, “Kami akan melakukannya untuk waktu yang lama. Kami dapat mempertahankannya untuk waktu yang lama.” (zarahamala/arrahmah.id)