YAMAN (Arrahmah.com) – Pengadilan Yaman menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang aktivis dan memberikan hukuman penjara kepada dua orang lainnya yang diklaim bekerja untuk agen intelejen Israel.
Pengadilan menghukum tiga orang laki-laki yang mengadakan kontak langsung dengan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert via email dan menawarkan diri untuk bekerjasama dengan Mossad Israel, lapor Reuters pada Senin (23/3).
“Ini aturan yang tidak adil,” teriak Bassam al-Haidari (26) ketika Hakim Mohsen Elwan menjatuhkan hukuman mati terhadapnya.
Hakim menjatuhkan hukuman terhadap terdakwa lain, Ammar al-Rimi (23) lima tahun penjara dan Ali al-Mahfal (24), tiga tahun.
“Pengadilan sudah menemukan bukti-bukti tersebut dapat diandalkan dan semua tuduhan dalam laporan adalah benar,” Elwan mengatakan.
Tersangka menyangkal tuduhan tersebut, ia mengatakan bahwa seorang perwira yang memiliki perselisihan dengan mereka telah merekayasa isi laporan.
Mereka berjanji untuk mengajukan banding, melawan putusan pengadilan.
“Saya meminta pertolongan Tuhan untuk melawan kalian,” kata Raimi pada hakim.
Orang-orang itu, yang mengatasnamakan Jihad Islami, melakukan persidangan pada Januari dengan tuduhan pemerasan terhadap kedutaan besar Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
Mereka dituduh atas dua aksi pemboman serupa di kedutaan besar AS pada September tahun lalu, yang menyebabkan 19 orang meninggal.
Bagaimanapun , kelompok Yaman tersebut mengklaim keterkaitannya dengan Al-Qaeda yang sebelumnya dituntut untuk bertanggung jawab atas insiden itu.
Yaman merupakan salah satu dari sekian negara Arab yang menganggap Israel sebagai seorang musuh karena menempati tanah Arab. Karena serangan 11 September 2001, Yaman turut serta dalam perang yang dipimpin oleh AS untuk melawan terorisme. (Althaf/arrahmah/rvthb/rtrs)