YERUSALEM (Arrahmah.id) — Barisan pemukim ekstremis Yahudi Israel dilaporkan mulai mendatangi kompleks Masjid Al Aqsa dengan mencoba menyelundupkan hewan kurban.
Para pemukim Yahudi Israel itu berduyun-duyun datang untuk dapat melakukan persembahan di titik terdekat dengan Masjid Al Aqsa.
Penyelundupan hewan kurban pun dilakukan karena selama ini ada larangan untuk melakukan pemotongan kurban di dalam komplesk masjid, pada malam Paskah Yahudi, lapor Khaberni (22/4/2024).
Channel 12 mengatakan, kedatangan warga Yahudi ini dikoordinasikan oleh kelompok Temple Mount yang sudah mengajukan permintaan resmi kepada polisi Israel dalam beberapa hari terakhir untuk mengizinkan pemukim memasuki Al Aqsa dan menyembelih hewan kurban di dalamnya.
Menurut kepercayaan kelompok Temple Mount, hari Minggu-Senin adalah “hari penyembelihan kurban” dan “hari segar pertama”.
“Administrasi Temple Mount menyebarkan seruannya melalui platform media sosial dan berbagai situs web, meminta para pendukungnya untuk berkumpul di Gerbang Mughrabi pada pukul 10:30 malam besok, Senin, untuk menuntut agar mereka diizinkan menyerbu Al Aqsa pada tengah malam untuk merayakan Paskah dan melakukan sesaji di dalam Masjid Al-Aqsa,” tulis Khaberni.
“Hari Paskah Yahudi yang dimulai pada hari Senin dan berlangsung selama 7 hari, dan dianggap sebagai salah satu musim keagamaan paling penting dan terbesar yang dieksploitasi untuk melanggar kesucian Masjid Al-Aqsa,” tulis laporan Khaberni.
“Seruan untuk menyembelih hewan kurban pada hari Paskah selalu menjadi yang utama dalam kelompok “Hozerim Lahar”, atau “Orang yang Kembali ke Bukit Bait Suci,” yang dipimpin oleh ekstremis “Raphael Morris,” yang tertangkap puluhan kali saat mencoba melakukan pengorbanan ke Tembok Yerusalem atau Masjid Al-Aqsa,” kata laporan tersebut.
Dalam undangan mereka, berjudul “Darurat… Pergi ke Yerusalem,” kelompok dan organisasi itu diduga meminta setiap orang yang memiliki persembahan (hewan kurban) “domba Paskah” untuk membawanya ke Yerusalem dan Kota Tua, dan mempersiapkannya untuk membawa hewan-hewan kurban itu ke Al Aqsa setelah tengah malam.
Mereka juga menawarkan hadiah uang kepada para pemukim Israel yang berusaha atau berhasil menyembelih hewan kurban tersebut, berkisar antara 700 hingga 50 ribu shekel, “tergantung tempat penyembelihan.”
Sebagai informasi, segala ibadah di kompleks Masjid Al-Aqsa oleh kaum Yahudi adalah berstatus terlarang dan dianggap penodaan terhadap kesucian Masjid Al Aqsa. (hanoum/arrahmah.id)