JAKARTA (Arrahmah.com) – Tim Teknis pembangunan gedung baru DPR menilai anggaran Rp 1,16 triliun tidak terlalu mahal. Menurut Tim Teknis, anggaran sebesar itu sesuai dengan prinsip aman, nyaman, indah, efektif dan efisien. “Anggaran Rp 1,16 triliun tidak kemahalan,” kata Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR, Mardian Umar, di gedung DPR, Jakarta, Selasa (7/9/2010).
Meski menilai anggaran sebesar itu tidak terlalu mahal, Mardian yakin, angka Rp 1,16 triliun dapat menyusut. Efisiensi anggaran, terang Mardian, terjadi saat proses pelelangan karena para penguasaha peserta tender akan menawarkan harga yang paling murah untuk membangun gedung megah 37 lantai tersebut. Kontraktor yang menang tender, nantinya juga menerapkan prinsip value engineering agar efisiensi terus terjadi selama proses pembangunan.
Team Leader dan konsultan pembangunan gedung baru DPR, Budi Sukada, sebelumnya menerangkan, akan menghitung ulang estimasi biaya pembangunan gedung DPR dalam proses kaji ulang sebagaimana yang diinstruksikan Pimpinan DPR. Evaluasi, kata Budi, termasuk menghitung ulang kebutuhan luas ruangan anggota DPR yang awalnya dialokasikan 120 meter persegi per anggota DPR. “Mungkin ruangan bisa dikecilkan dan ada pengurangan interior dan eksterior,” tambah Budi. (rep/arrahmah.com)