JAKARTA (Arrahmah.com) – Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menetapkan bahwa 1 Dzulhijah bertepatan dengan 25 September 2014, sehingga wuquf di Arafah 9 Dzulhijah 1435 yang merupakan puncak haji insya Allah pada hari Jumat, 3 Oktober 2014.
Ustadz Amiruddin melaporkan dari Makkah untuk arrahmah.com bahwa wukuf haji tahun 1435 bertepatan Jumat 4 Oktober 2014. “Insya Allah wukuf haji tahun ini jatuh pada hari Jumat sesuai dengan ketetapan pemerintah Kerajaan Arab Saudi. 1 Dzulhijjah hari Kamis 25 September 2014,” tulisnya dalam pesan pendek.
Sementara ROL mewartakan, “Baru saja kami dapat informasi dari Kepala Pusat Observatorium King Abdul Aziz tentang penetapan 1 Dzulhijah, bahwa hasil pengamatan tim di Arab Saudi ada beberapa tempat melihat hilal,” kata Kasubdit Pembinaan Syariat dan Hisab Rukyah Kemenag RI, Ahmad Izzuddin, dalam konferensi pers di Kantor Misi Haji Indonesia Daker Madinah, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa Arab Saudi menetapkan bahwa 25 September hari Kamis sudah masuk 1 Dzulhijah. Sehingga konsekuensinya 9 Dzulhijah jatuh di hari Jumat.
Senada dengan keputusan pemerintah Kerajaan Saudi, sebelumnya telah diberitakan hilal 1 Dzulhijjah tampak di Cakung, Idul Adha 4 Oktober. Berdasarkan hasil ru’yah Tim Hisab dan Ru’yah Lajanah Falakiyah Al Husiniyah Cakung Jakarta Timur, 1 Dzulhijjah bertepatan dengan 25 September 2014, sedangkan Idul Adha10 Dzulhijjah 1435 bertepatan dengan 4 Oktober 2014.
Shaum Arafah
Wuquf di Arafah jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah setiap tahun. Hari wuquf di Arafah adalah hari yang sangat agung. Pada saat tersebut Allah mengabulkan doa, mengampuni dosa, menerima taubat, dan membebaskan hamba-hamba yang diridhai-Nya dari siksa api neraka. Begitu agungnya hari tersebut, sehingga Rasulullah SAW bersabda, “Haji adalah (wuquf di) Arafah.” (HR. Tirmidzi, an-Nasai, Ibnu Majah, dan Ahmad. Hadits shahih)
Shaum sunnah, yaitu shaum sunnah antara tanggal 1-9 Dzulhijjah. Minimal mengerjakan shaum sunnah Arafah tanggal 9 Dzulhijjah bagi selain jama’ah haji.
Shaum sunnah adalah amal shalih yang sangat dicintai oleh Allah. Allah bahkan menganggap Dzat-Nya sebagai pemilik khusus shaum, dan Allah sendiri yang akan memberikan balasannya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi bahwa Allah SWT berfirman, “Semua amal anak manusia untuk dirinya sendiri, kecuali shaum, karena sesungguhnya shaum itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jika kita tidak mampu memperbanyak shaum sunnah pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah ini, maka setidaknya kita melaksanakan shaum hari Arafah pada tanggal sembilan Dzulhijjah. Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda tentang keutamaan shaum hari Arafah,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ ، أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ ، وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ
“Shaum hari Arafah, aku mengharap Allah menghapuskan dengannya dosa satu tahun sebelumnya dan dosa satu tahun sesudahnya.” (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Beliau Shallalahu alaihi wa sallam juga bersabda:
“Puasa pada hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan sesudahnya.” (HR. Al-Jama’ah kecuali Al-Bukhari dan At-Tirmidzi)
(azm/arrahmah.com)