JAKARTA (Arrahmah.com) – Pengumuman resmi dari Mahkamah Majlis al Qadha Al A’la di Riyadh menetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 1434 H bertepatan pada hari Ahad 6 oktober 2013, maka hari wukuf di Arafah 9 Dzulhijjah 1434 H adalah hari Senin 14 oktober 2013. Dengan demikian Idul Adha satu hari sesudah hari wukuf yakni Selasa 15 Oktober 2013.
Hal ini sejalan dengan keputusan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Dzulhijjah 1434 H jatuh pada Ahad, 6 Oktober 2013 M. Penetapan ini secara otomatis menegaskan bahwa hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) jatuh pada hari Selasa, 15 Oktober 2013 M.
Keputusan tersebut disepakati dalam Sidang Itsbat Awal Dzulhijjah 1434 H yang diselenggarakan Kemenag RI di Jakarta, Sabtu (5/10/2013) setelah menerima laporan dari beberapa titik pemantauan hilal (rukyatul hilal) di Indonesia.
Puasa Arafah
Penentuan hari wukuf di Arafah ini penting bagi umat Islam yang berada di dalam Arafah atau tidak. Bagi kaum Muslimin yang sedang menunaikan ibadah haji jelas wukuf di Arafah merupakan rukun haji yang tidak boleh ditinggalkan. Adapun untuk umat Islam yang berada di luar Arafah, maka disunnahkan berpuasa satu hari yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Kaum Muslimin yang tidak sedang menunaikan ibadah haji dan berada di tempat tinggalnya hendaknya berpuasa pada hari Arafah ini. Kerena ini adalah sunnah dan memiliki keutamaan yang besar sekali. Bahkan diantara puasa-puasa sunnah yang dianjurkan, puasa Arofah inilah yang paling besar pahalanya, yakni dihapuskannya dosa selama dua tahun. Sebagaimana sabda Nabi shallahu ‘alaihi wasallam.
“Puasa pada hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan sesudahnya.” (HR. Al Jama’ah kecuali Al Bukhori dan At Tirmidzi).
(azmuttaqin/arrahmah.com)