WASHINGTON (Arrahmah.id) – The Wall Street Journal mengutip para pejabat pertahanan Amerika yang mengatakan bahwa Pentagon telah menugaskan hampir 2.000 tentara untuk mempersiapkan kemungkinan misi mendukung “Israel”, sementara seorang pejabat kementerian membantahnya.
Angkatan Darat AS tidak bermaksud menugaskan prajurit-prajurit ini untuk peran tempur, menurut sumber yang sama, karena tidak ada unit infanteri yang menerima perintah untuk mempersiapkan penempatan.
Pasukan ini seharusnya melaksanakan tugas-tugas seperti memberikan nasihat dan layanan medis, menurut laporan yang diterbitkan oleh surat kabar tersebut pada Senin (27/11/2023). Perintah tersebut mencakup tentara dari berbagai sektor Angkatan Darat AS.
Para pejabat Amerika mengindikasikan bahwa kekuatan-kekuatan ini saat ini hadir di Timur Tengah dan lokasi lain, termasuk Eropa.
Surat kabar tersebut mengatakan bahwa belum jelas keadaan apa yang mungkin mendorong Washington untuk mengerahkan pasukan ini atau lokasi mereka, namun menyatakan bahwa keputusan Pentagon merupakan indikasi kesiapannya untuk mendukung pasukan “Israel” jika Tel Aviv memutuskan untuk melancarkan serangan darat terhadap Jalur Gaza.
Menanggapi laporan surat kabar tersebut, seorang pejabat Pentagon mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Lloyd Austin tidak mengeluarkan perintah untuk mempersiapkan pasukan Amerika secara spesifik, melainkan menyebutkan “kemampuan” jika diperlukan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengonfirmasi pada Senin (27/11), dalam kunjungan keduanya ke “Israel” bahwa “Israel” akan menerima dukungan dan sokongan dari Amerika Serikat, dalam pembicaraannya dengan Menteri Pertahanan Yoav Galant.
Sejak perlawanan Palestina melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober, Amerika Serikat telah mengirimkan dua kapal induk ke wilayah tersebut untuk mendukung “Israel”. (zarahamala/arrahmah.id)