TOKYO (Arrahmah.com) – Sejumlah sekolah dan rumah ibadah berubah menjadi penampungan sementara pasca gempa berkekuatan 8,9 skala Richter yang menimbulkan tsunami yang mengguncang Jepang. WNI yang berada di penampungan di Kota Sendai, Prefektur Miyagi, ditampung di sekolah-sekolah dan masjid setempat.
Di penampungan SMP Sanjo, ada sebanyak 19 WNI, Masjid Sendai menampung enam WNI. SD Kunimi menampung tujuh orang WNI, SD Tatemachi empat orang, serta SD Kimachi satu orang. Seorang WNI di Kashiwagi Shimin Senta serta empat WNI di Higashi Sendai.
Berdasarkan laman KBRI Tokyo, erdapat sebanyak 31.517 WNI yang berada di Jepang. Sementara, sebanyak 414 WNI berada di Miyagi dan Iwate. Kedua daerah tersebut merupakan daerah terparah terkena dampak gempa bumi yang disusul tsunami.
Gempa berkekuatan 8,9 skala richter yang mengguncang Jepang pada Jumat (11/3/2011) siang merupakan gempa terdahsyat Jepang dalam 88 tahun terakhir. Gempa tersebut juga mengakibatkan gelombang tsunami setinggi hampir sepuluh meter.
Berdasarkan catatan AP, bukan kali pertama Jepang diguncang gempa berskala hebat. Pada 1923, gempa berskala 8,3 skala richter memporakporandakan Kanto. Tercatat 143 ribu orang tewas akibat gempa dahsyat tersebut.
Selang beberapa tahun kemudian, gempa hebat kembali mengguncang Jepang pada 1996. Kekuatannya kali ini 7,2 skala richter. Korban tewas mencapai 6.400 orang. (rep/arrahmah.com)