JAKARTA – Biarpun rupiah naik turun tak menentu, dunia teknologi informasi maju terus hadapi krisis global. Kini giliran Microsoft yang maju ke pasaran data center dengan menghadirkan solusi virtualisasi anti virus bertitel Windows Server 2008 with Hyper V.
Menyadari banyaknya kompetitor yang unjuk gigi dengan virtualisasi yang hampir semua serupa, Microsoft menawarkan satu fitur baru yang membuat mereka berbeda. Diklaim teknologi Hyper V yang ramah lingkungan ini mempunyai proteksi terhadap serangan hacker ataupun junk mail karena adanya Reduce Attack Service. Selain itu, dengan adanya proteksi ini, Hyper V bakal tak rentan virus karena bisa menyederhanakan server ke dalam jumlah kecil. Sebagai ilustrasi, apabila produk kompetitor harus menggunakan 10 server, maka dengan Hyper V cukup dengan dua server, sehingga pengawasan operator akan makin fokus dan mengurangi resiko server jebol karena hacker.
Selain mereduksi bahaya penyusupan, Hyper V tentu saja bisa memangkas biaya operasional sebuah perusahaan. Investasi untuk solusi virtualisasi menggunakan Microsoft dijanjikan bakal lebih hemat 60 persen ketimbang dengan tawaran solusi virtualisasi dari kompetitor, dalam hal ini kompetitor yang terdekat dengan Microsoft adalah VMWare.
“Untuk perbandingan, harga virtualisasi server yang ditawarkan Vmware dihargai mulai dari� USD6.000, sedangkan software Hyper V mulai dijual dari harga USD2.500 hingga USD3.000,” papar Andri Gunawan yang ditemui di sela peluncuran Hyper V di Hotel Kempinski, Grand Indonesia, Kamis (30/10/2008).
“Kami sadar harga ini masih terlalu mahal, apalagi untuk perusahaan berskala kecil dan menengah, namun sebanding dengan penghematan yang bisa dibuat, terlebih bila dibandingkan dengan kompetitor kami,” tambah Andri.
Selain menggembar-gemborkan penghematan yang mampu Hyper V lakukan, Microsoft juga membidik perusahaan berskala kecil dan menengah sebagai pembeda dari kompetitor lainnya. Untuk lebih mendekatkan kepada perusahaan kecil, Microsoft berani memberikan software virtualisasinya bertitel ?Microsoft Hyper V Server?, yang bisa diunduh secara cuma-cuma melalui situs resmi Microsoft. Tentu saja ada keterbatasan antara software gratis dengan yang berbayar, namun Microsoft tetap yakin tawaran gratis virtualisasi mereka akan disambut baik oleh perusahaan berbiaya terbatas dengan ketersediaan server yang masih sedikit.
Layaknya vendor virtualisasi lainnya, Microsoft tetap yakin dan percaya bisnis mereka akan tetap maju dan berjalan, apalagi mengingat krisis ekonomi global yang memacu perusahaan untuk lebih berkompetisi agar tetap dapat bertahan di tengah gempuran naik turunnya nilai saham. Keyakinan Microsoft untuk menceburkan diri di pasaran virtualisai juga makin mantap dengan adanya hasil survei yang menyatakan bahwa kepedulian perusahaan-perusahaan di Indonesia terhadap virtualisasi meningkat menjadi 80 persen pada tahun ini, setelah sebelumnya hanya mencapai angka 20 persen di tahun 2007.
Sebagai informasi, IDC melaporkan pertumbuhan software solusi virtualisasi pada tahun 2007 sebesar 68,5 persen dan diprediksikan akan lebih cepat lagi pada tahun 2008. Laporan akhir tahun fiskal 2008 Microsoft yang jatuh pada bulan Juni lalu juga membawa berita baik yang menyatakan bahwa pertumbuhan Microsoft Windows Server 2008 sendiri mencapai nilai 40 persen atau yang tertinggi sejak bulan Maret. (okz)