JAKARTA (Arrahmah.com) – Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Muhammad Ismail Yusanto, mengatakan tindakan Wimar mengunggah foto tokoh dan logo sejumlah partai dan organisasi Islam adalah bentuk pelecehan dan penghinaan terhadap organisasi Islam. Tindakan tersebut juga dinilai menunjukkan ketidaktahuan Wimar terhadap peta politik Indonesia.
“Itu menunjukkan kedunguan Wimar, kebodohan Wimar terhadap peta politik di Indonesia,” ujar Ismail Jumat (20/6/2014), seperti dikutip dari ROL.
Menurut dia, Wimar seharusnya mengetahui bahwa organisasi-organisasi Islam seperti Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan HTI tidak terlibat dalam memberikan dukungan pada salah satu calon presiden. Ismail juga menegaskan bahwa HTI sampai saat ini bersikap netral terhadap kedua calon.
“Muhammadiyah, MUI, dan HTI sudah menyatakan tidak terlibat dalam dukung-mendukung capres.” Katanya.
Sebagai informasi, Wimar mengunggah sebuah foto yang provokatif di akun Facebook-nya. Setingan foto itu mengundang protes umat Islam dan ormas yang dicantumkan logonya di gambar itu. Foto itu menampilkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Keduanya diapit sejumlah tokoh, seperti Luthfi Hasan Ishaaq, Ahmad Heryawan, Tifatul Sembiring, Abu Bakar Baasyir, dan Habib Rizieq di sebelah kiri.
Sementara sebelah kanan, terdapat foto Suryadharma Ali, Aburizal Bakrie, Anis Matta, dan AA Gym. Di bawah foto Prabowo dan kawan-kawan, ada lambang ormas Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Front Pembela Islam (FPI), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan parpol pengusung. Sedangkan, latar belakang foto itu tampak wajahnya Ali Imron, Imam Samodra, Amrozi, Usamah bin Laden, dan Soeharto. (azm/arrahmah.com)