JAKARTA (Arrahmah.com) – Sebagian warga Jakarta yang harus mengungsi pada Idul Fitri 1434 Hijriyah. Banjir penyebabnya. Hal ini disebabkan meluapnya kali Pasanggrahan dan kali Krukut akibat tingginya curah hujan tersebut mulai merendam beberapa wilayah DKI Jakarta.
“Terdapat kurang lebih sekitar 400 warga yang mengungsi akibat banjir,” ujar kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ery Basworo, di Jakarta, Jumat (9/8/2013).
Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasional BPBD DKI Jakarta, ketinggian air masih berada di kisaran 30 hingga 100 cm yang meliputi daerah Kampung Melayu, Ulujami, Pondok Pinang, Pondok Labu, Lebak Bulus, dan Bintaro.
Hingga hari ini Jumat ini, di wilayah Jakarta Timur, banjir menggenangi Kelurahan Kampung Melayu dengan ketinggian air mulai dari 30 hingga 100 centimeter yang menggenangi tujuh Rukun Warga, 53 Rukun Tetangga atau berdampak pada 7.728 jiwa, dan juga wilayah Bidara Cina.
Di wilayah Jakarta Selatan, tepatnya di Kelurahan Ulujami, ketinggian air mencapai 50 hingga 100 cm, sementara di Kelurahan Pondok Pinang, Jalan Kampung Baru Blok C ketinggian air mencapai 20 hingga 100 cm.
Kelurahan Pondok Labu ketinggian air berkisar 30 sampai 50 cm, sementara di Jalan Lembah Cirendeu, Lebak Bulus air hanya setinggi 10 sampai 30 cm, dan Kelurahan Bintaro banjir setinggi 20 sampai 50 cm.
“Air sudah surut di beberapa kelurahan seperti Bidara Cina, Kebon Jeruk dan Kedoya Selatan,” kata Ery.
Banjir yang menggenangi beberapa wilayah di DKI Jakarta tersebut menjadi perhatian Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang masih “blusukan” meskipun baru memasuki hari kedua perayaan Idul Fitri 1434 Hijriyah.
Jokowi menyambangi Kelurahan Ulujami, RT 19 RW 03, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, dan mengatakan bahwa untuk mengatasi banjir tersebut membutuhkan normalisasi aliran sungai.
“Di Jakarta ada 13 sungai, dan harus dinormalisasi semuanya. Kedalaman dan lebarnya masih kurang,” kata Jokowi, di Jakarta, Jumat (9/8/2013).
Menurut Jokowi, meskipun pihaknya telah berupaya untuk melakukan normalisasi aliran sungai tersebut, akan sia-sia apabila tidak ada dukungan dari daerah yang penyangga Jakarta seperti wilayah Bogor.
“Jika di wilayah tersebut tidak ada penghijauan kembali, tidak ada penataan, meskipun sungai di Jakarta sudah dinormalisasi akan tetap berat untuk menanggulangi banjir tersebut,” kata Jokowi, yang juga mengatakan bahwa dia telah melakukan pembicaraan dengan Walikota Bogor terkait hal tersebut.
Meskipun di beberapa wilayah DKI Jakarta terendam banjir, antusiasme warga Jakarta untuk memanfaatkan liburan Idul Fitri 1434 Hijriyah untuk berkumpul bersama keluarga masih tetap tinggi.
(azmuttaqin/ant/arrahmah.com)