WASHINGTON (Arrahmah.com) – Di tengah-tengah berbagai ancaman, Wikileaks mengatakan bahwa pihaknya sedang bersiap-siap untuk mempublikasikan video serangan udara AS di Afghanistan yang karena mempublikasikan video pembantaian yang dilakukan oleh militer AS yang lebih mengejutkan dibanding dengan vido Irak yang penuh kontroversi, lansir ABC News.
Julian Assange, yang baru-baru ini diburu oleh bahwa Pentagon, mengatakan kepada pendukungnya melalui email minggu ini bahwa dia memiliki video serangan AS terhadap warga sipil Afghanistan.
Dalam wawancara yang disiarkan Jumat (18/6) dalam acara “Investigasi Brian Ross” di ABC News Now dan Hulu.com, salah seorang anggota DPR Icelandic yang cukup dekat dengan Assange mengatakan bahwa video Afghanistan tersebut diperkirakan akan dirilis dalam waktu dekat.
“Mudah-mudahan segera,” kata Birgitta Jonsdottir, “tapi demi keamanan kami memilih untuk tidak memberikan waktu tepatnya kapan kami akan benar-benar mempublikasikannya.”
Sejumlah laporan mengenai insiden Afghanistan ini muncul akhir Mei 2009. Centcom mengeluarkan laporan pada bulan Juni 2009 yang mengatakan bahwa setidaknya ada 78 mujahidin dan sekitar 26 warga sipil yang tewas, meskipun pihaknya tidak bisa menjamin ketepatan jumlah korban sipil.
Jonsdottir mengatakan, dia melakukan kontak dengan Assange tetapi tidak akan mengungkapkan dimana Assange berada.
Assange bersembunyi setelah ia memposting video militer AS di situs WikiLeaks, yang memperlihatkan helikopter Angkatan Darat Amerika Serikat brutal menembaki pada sekelompok warga Irak, termasuk di antaranya anak-anak dan dua wartawan Reuters, pada tahun 2007.
Sementara itu, Bradley Manning (22), salah seorang personil militer AS dari Maryland, ditahan di Kuwait sebagai tertuduh yang membocorkan video tersebut. (althaf/arrahmah.com)