MOSKOW (Arrahmah.com) – Situs pembocor kawat diplomatik AS, Wikileaks, menggambarkan pembicaraan antara Presiden Estonia, toomas Hendrik Ilves dan Perdana Menterinya, Andrus Ansip di Kedutaan Besar AS di Tallinn.
Dalam percakapan itu, Ilves mengatakan bahwa ia mencoba memahami mengapa retorika Rusia di bulan-bulan sebelumnya telah meningkatkan permusuhan dengan Estonia. Dia melihat satu-satunya penjelasna untuk hal ini adalah perilaku Rusia tidak irasional.
Ilves mengutip duta besar salah satu negara Uni Eropa, yang ia temui di Moskow. Dubes tersebut mengatakan kepada Ilves bahwa Rusia adalah negara yang tidak membutuhkan bantuan ekonomi, tetapi bantuan mental. Ilves percaya bahwa serangan permusuhan Rusia terhadap Estonia harus disikapi dengan bijaksana, tidak bereaksi dan tetap tenang.
Ansip pada gilirannya menyatakan senang bahwa Presiden Ilves telah menjadi seorang pria tanpa bayang-bayang Soviet, yang tumbuh di AS. Hal ini memungkinkan untuk mengatakan bahwa Estonia tidak harus menanggapi pembicaraan Rusia. (haninmazaya/arrahmah.com)