WASHINGTON (Arrahmah.com) – Baru-baru ini Wikileaks mengeluarkan dokumen rahasia milik militer AS mengenai perang di Afghanistan yang salah satu isinya mengatakan bahwa agen intelijen Pakistan (ISI) bekerjasama dengan Mujahidin Afghanistan untuk memerangi tentara Amerika dan NATO.
Wikileaks menjadi terkenal sejak April tahun ini ketika situs tersebut merilis sebuah video yang memperlihatkan tentara AS melakukan serangan dari helikopter militer menargetkan sipil Irak di tahun 2007 yang menewaskan sedikitnya 12 sipil Irak termasuk dua orang jurnalis dari agen berita Reuters.
Kita tahu terdapat ratusan video yang tersebar di internet yang memperlihatkan kriminalitas yang dilakukan tentara salibis AS di Irak dan Afghanistan, namun untuk beberapa alasan terselubung video yang dirilis Wikileaks dengan semangat disebarkan. Media-media mainstream menjadikan Wikileaks sebagai sumber otentik, untuk menyebarkan kebenaran tanpa campur tangan agen intelijen manapun, untuk membangun imej Wikileaks di mata publik. Wikileaks ingin menyetir pemikiran publik hingga mempercayai apa yang mereka rilis.
Propaganda CIA melalui Wikileaks mengenai kerjasama agen intelijen Pakistan (ISI) dengan Imarah Islam Afghanistan juga diteriakkan oleh Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton yang mengklaim bahwa amir Imarah Islam Afghanistan, Mullah Omar dan Syeikh Usamah bin Ladin berada di Pakistan.
Amir Imarah Islam Afghanistan telah berulangkali menegaskan bahwa Mujahidin tidak pernah sekalipun melakukan kerjasama dengan intelijen Pakistan (ISI) juga kafirin lainnya.
Informasi prematur yang sangat lucu sekaligus jahat seperti ini disebarkan untuk memerangi Pakistan, dijadikan alasan agar militer AS dapat bercokol di sana, sungguh agenda tersembunyi yang sangat berbahaya dari Israel dan Amerika. (haninmazaya/arrahmah.com)