AMMAN (Arrahmah.com) – Dokumen yang sudah dimasukkan secara online oleh organisasi Wikileaks berhubungan dengan “seluruh subjek utama” di semua negara di dunia, ujar pemilik proyek internet, Julian Assange pada Minggu (28/11/10).
Dia menambahkan organisasinya telah membuat rahasia umum dan dokumen rahasia lebih dari 100 negara selama empat tahun terakhir. Menurut pendiri Wikileaks, dokumen-dokumen ini mencakup berbagai isu “dari pembunuhan di Timor Timur sampai beberapa perilaku dari bank pribadi terbesar Amerika Serikat”.
Pendiri Wikileaks mengatakan hal ini saat berbicara dalam sebuah link video kepada para peserta konferensi yang diadakan di ibukota Yordania, Amman, yang diselenggarakan oleh organisasi Arab untuk mendukung wartawan yang berurusan dengan jurnalisme investigasi.
Tidak jelas Assange berada di negara mana saat melakukan teleconference. Ia mengatakan kunjungannya ke Amman tidak memungkinkan karena “Yordania bukanlah tempat terbaik dengan CIA berada di ekor Anda”.
“Selama sebulan lalu banyak energi dan aktivitas saya yang dihabiskan untuk mempersiapkan peluncuran sejarah diplomatik Amerika Serikat,” ujar Assange. Lebih dari 250.000 kabel diklasifikasikan dari kedutaan besar AS di seluruh dunia, dan kita dapat melihat baru-baru ini bahwa AS membuat pergerakan untuk mencoba melucuti pengaruh dari peluncuran ini.
“Mereka berada dalam posisi sulit dimana tidak meyakini apa yang akan diungkapkan.”
Julian Assange menolak tuduhan Departemen Luar Negeri AS bahwa tindakan Wikileaks akan membahayakan kehidupan “individu yang tidak berdosa”. “Ini merupakan organisasiyang telah berdiri selama empat tahun. Sejauh yang kami ketahui, dan sejauh dugaan orang-orang yang berkredibel, tidak ada individu yang terlukai sebagai akibat dari apa yang pernah kami terbitkan,” ujar Assange.
Situs Wikileaks telah mendapatkan serangan besar-besaran sejak mereka merilis dokumen rahasia militer AS beberapa waktu lalu.
Sementara itu, lima situs terkemuka seperti New York Times (AS), Le Monde (Perancis), El Pais (Spanyol), Spiegel (Jerman) dan Guardian (Inggris) telah memposting materi yang diberikan oleh organisasi Wikileaks.
Surat kabar Barat telah menerbitkan lebih dari 250 ribu dokumen. Sangat jelas dari dokumen tersebut bahwa AS memata-matai para pemimpin PBB termasuk Sekjen PBB saat ini Ban Ki-moon.
Menurut dokumen, negara-negara Arab juga secara rahasia mendesak AS untuk melakukan intervensi militer dalam urusan Iran. (haninmazaya/arrahmah.com)