GEDO (Arrahmah.com) – Menurut harian Kenya, The Standard, Kenya telah terlibat pelatihan di bawah perintah AS, militan Kenya asli Somalia dibentuk untuk memerangi Mujahidin Al Shabaab di wilayah Gedo, Lower dan Midle Juba di Somalia.
Bocoran kawat Amerika ini dirilis oleh Wikileaks, mengatakan rekruitmen hingga 4.000 tentara bayaran terjadi pada tahun 2009.
Seperti yang dilaporkan Wikileaks, militer Kenya berencana melatih 36 militan Somalia dan memasukkan mereka ke Somalia untuk membantu dalam pertempuran melawan kelompok Mujahidin.
“Seperti yang dibayangkan di awal, militer Kenya akan melatih 36 warga Somalia dan memasukkan mereka kembali ke Somalia bersama dengan perwira militer Kenya yang telah pensiun dan ditugaskan sebagai penasehat militer,” lapor kedutaan besar Amerika di Nairobi.
Kawat mengatakan tentara bayaran Kenya dijanjikan dengan pekerjaan, uang (hingga 600 USD sebagai gaji bulanan) dan asosiasi baik dengan PBB ataupun AMISOM.
Seorang anggota parlemen Kenya melaporkan kepada kedutaan besar AS bahwa 1.200 tentara bayaran telah direkrut untuk mengikuti pelatihan.
Kawat yang dikirim oleh Duta Besar Michael Ranneberger, mengutip berbagai sumber mengatakan sekitar 2.000 orang telah dilatih di bulan Desember 2009 di basis militer Archer Post dekat Isiolo dan yang lainnya di fasilitas wildlife Service Kenya serta di Tsavo West National Park (Manyani).
Kawat juga mengungkapkan bahwa sebuah perusahaan menyediakan tenda bagi peserta pelatihan di dua lokasi pelatihan mengatakan bahwa tenda-tenda itu menjadi rumah bagi sekitar 3.500 militan bayaran.
Duta Besar AS juga mengatakan bahwa pemimpin lokal di Kenya memprotes pelatihan ini, mereka takut bahwa jika para militan bayaran kembali ke Kenya, mereka akan mulai merampok dan membunuh warga Kenya. (haninmazaya/arrahmah.com)