WASHINGTON (Arrahmah.com) – Dokumen yang dibocorkan oleh Wikileaks kali ini menunjukkan bahwa Drug Enforcement Administration (DEA) telah diubah menjadi jaringan global untuk mengumpulkan intelijen dan penyadapan di seluruh dunia, lapor Press TV.
Menurut dokumen rahasia yang diterbitkan Wikileaks, DEA telah berkembang jauh melampaui mandatnya untuk terlibat dalam pengumpulan intelijen, lansir The New York Times.
Satu laporan kawat diplomatik melaporkan bahwa Presiden Panama, Ricardo Martinelli meminta DEA untuk menggunakan program penyadapan dan menolongnya memata-matai lawan-lawan politik.
Martinelli mengirimkan pesan “sandi” untuk Duta Besar AS untuk Panama, Barbara Stephenson yang mengatakan, “Saya perlu bantuan dengan penyadapan telepon.”
“Dia membuat referensi berbagai kelompok dan individu berbeda yang diyakini harus disadap dan ia jelas tidak memberikan perbedaan antara sasaran keamanan yang sah dan musuh-musuh politik,” tulis Stepenshon.
Ketika Duta besar AS menolak melakukan itu, Martinelli membuat ancaman implisit untuk berhenti membantu Washington dengan operasi anti-narkotika di negara-negara Amerika Latin.
Sementara itu, Presiden Martinelli membantah bahwa ia telah menekan DEA untuk membantunya menginstal saluran telepon saingan politiknya. (haninmazaya/arrahmah.com)