LONDON (Arrahmah.com) – Pendiri WikiLeaks, Julian Assange (39), menyatakan bahwa 15.000 file militer AS yang tersisa akan dirilis meskipun AS terus menekannya dengan berbagai cara agar menahan dokumen-dokumen yang berisi kejahatan AS tersebut.
Mantan hacker dan programer komputer ini membuat pengumuman melalui sebuah link video ke khalayak London, AFP melaporkan, dikutip PressTV pada Jumat (13/8/2010).
Pada tanggal 5 Agustus lalu, sekretaris pers AS, Geoff Morrell, secara resmi menuntut Wikileaks agar mengembalikan semua dokumen rahasia, termasuk 15.000 file yang belum dibongkar ke publik.
“Jika dengan cara yang baik ini mereka tak kunjung bisa diajak kerja sama, kami akan mencari alternatif yang lain,” ancam Morrell dalam sebuah jumpa pers.
Menanggapi tekanan AS itu, Assange menjawab, “Tentu saja kami akan tetap merilis dokumen-dokumen tersebut.”
Sebagian dokumen juga mengungkapkan bagaimana AS menutupi kematian warga sipil tak berdosa dalam jumlah yang tak terhitung akibat dibunuh oleh pasukan internasional.
Pria berkewarganegaraan Australia itu telah berulang kali mengatakan bahwa publikasi dokumen ini bertujuan untuk mempromosikan debat publik tentang perang di Afghanistan dan kekejaman yang dilakukan oleh pasukan pimpinan Amerika. (althaf/arrahmah.com)