GAZA (Arrahmah.id) – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa sejak pasukan ‘Israel’ menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara pada Jumat pagi (25/10/2024), semua kontak dengan staf hilang.
“Kami kehilangan kontak dengan personel di sana,” kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di X. “Perkembangan ini sangat mengganggu mengingat jumlah pasien yang dirawat dan orang-orang yang berlindung di sana.”
Tentara ‘Israel’ memerintahkan semua pasien dan staf medis untuk berkumpul di halaman rumah sakit, karena penembakan yang sedang berlangsung di daerah tersebut semakin intensif, Al-Jazeera melaporkan.
Since this morning’s reports of a raid of Kamal Adwan Hospital in northern #Gaza, we have lost touch with the personnel there. This development is deeply disturbing given the number of patients being served and people sheltering there.
Prior to this, @WHO and partners managed to… pic.twitter.com/KL5ElhoQia
— Tedros Adhanom Ghebreyesus (@DrTedros) October 25, 2024
Staf Medis Ditangkap
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, pasukan ‘Israel’ telah memaksa para pengungsi pria untuk telanjang dan menahan beberapa dari mereka.
Staf medis telah dikumpulkan dan ditempatkan di satu ruangan, dengan beberapa anggota staf, termasuk Dr. Hussam Abu Safiya, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, dipanggil ke area tempat pasukan ‘Israel’ berada di halaman rumah sakit.
⚡️BREAKING:
“We’re a few hours away from the death of all these people”
“instead of receiving aid we received tank shells”
Dr. Hussam Abu Safiya, director of Kamal
Adwan Hospital speaks from within the ICU where the injured and medical staff are huddled after having been… pic.twitter.com/zRLFp4cKe1— Suppressed News. (@SuppressedNws) October 24, 2024
“Nasib orang-orang ini masih belum diketahui karena semua komunikasi dengan mereka telah diputus,” kata Kementerian Kesehatan dalam sebuah pernyataan.
Kementerian menyerukan intervensi mendesak oleh organisasi internasional untuk melindungi staf kesehatan dan pasien yang ada di sana, yang tidak memiliki air, makanan, atau layanan medis.
Lebih dari 150 orang dilaporkan terjebak di dalam rumah sakit, menurut juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, yang berbicara dengan Al-Jazeera.
Pasien Dipindahkan ke Al-Shifa
Kepala WHO tersebut menegaskan bahwa delegasi WHO berhasil mencapai rumah sakit tersebut pada Kamis malam (24/10) “dan memindahkan 23 pasien dan 26 perawat” ke Rumah Sakit Al-Shifa.
“Rumah sakit itu telah dipenuhi oleh hampir 200 pasien – aliran kasus trauma yang mengerikan yang tak henti-hentinya. Rumah sakit itu juga dipenuhi oleh ratusan orang yang mencari perlindungan,” kata Ghebreyesus.
Ia menekankan bahwa akses ke rumah sakit di Gaza “semakin sulit dan menempatkan staf kami pada bahaya yang tidak perlu. Misi kembali pada pukul 3.30 pagi.”
Kepala WHO menyerukan gencatan senjata segera, serta perlindungan rumah sakit, pasien, profesional kesehatan, dan pekerja kemanusiaan.
Juru bicara rumah sakit yang berbicara kepada Al-Jazeera mengatakan jendela-jendela rumah sakit telah pecah akibat penembakan di dekatnya, dan sejumlah staf dilaporkan terluka.
Selama serangan ‘Israel’, stasiun oksigen utama rumah sakit dibom, menewaskan beberapa anak yang mengandalkan dukungan kelangsungan hidupnya.
Gaza Utara telah berada di bawah pengepungan ‘Israel’ selama lebih dari tiga minggu dengan akses terhadap makanan, air, dan obat-obatan terputus sama sekali. (zarahamala/arrahmah.id)