DAMASKUS (Arrahmah.com) – Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengecam pemboman yang menargetkan sebuah rumah sakit di Latakia, Suriah barat, mengungkapkan bahwa 60 persen dari rumah sakit yang beroperasi di negara itu tidak lagi beroperasi.
Sebuah ledakan menargetkan Rumah Sakit Nasional Jableh, membunuh lebih dari 40 orang dan melukai 35 lainnya. Seorang dokter dan dua perawat berada di antara korban tewas, sementara 11 staf medis terluka, lansir MEMO pada Rabu (25/5/2016).
Sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh WHO mengatakan: “Sebagai akibat dari pemboman dan kerusakan yang ditimbulkan, rumah sakit telah berhenti bekerja dan pasien yang berada di sana dipindahkan ke rumah sakit terdekat.”
WHO menganggap bahwa serangan itu adalah pelanggaran hukum kemanusiaan internasional.
WHO juga menyatakan bahwa serangan terhadap fasilitas kesehatan tidak dapat diterima, baik dari segi frekuensi serangan dan ukuran kerusakan yang diakibatkannya. (haninmazaya/arrahmah.com)