DAMASKUS (Arrahmah.com) – Pasukan rezim Suriah, yang didukung oleh serangan udara Rusia, telah meningkatkan pemboman mereka di daerah timur Aleppo, di mana seperempat juta orang kini hidup di bawah pengepungan. Adalah relawan dari Pertahanan Sipil Suriah, sekelompok 3.000 petugas penyelamat, yang dikenal di seluruh dunia sebagai White Helmet.
Upaya Pertahanan Sipil Suriah telah mendapat simpati dari berbagai organisasi hak asasi manusia di seluruh dunia dan memicu kemarahan Presiden Suriah Bashar Al Assad yang menuduh kelompok menjadi “penipu.”
Monir Mustafa, Wakil Direktur Pertahanan Sipil Suriah, mengatakan kepada VICENews bahwa pasukan rezim Suriah yang sengaja menargetkan ruang publik seperti sekolah, rumah sakit dan bahkan gedung pusat White Helmet.
“Sejauh ini White Helmet telah kehilangan 149 anggota, baik dari penargetan pusat pertahanan sipil atau dari serangan terhadap lokasi mereka bekerja,” kata Mustafa.
Hind Hassan dari VICE News berbicara kepada Mustafa, yang menerima hadiah perdamaian atas nama upaya organisasinya di Inggris. Mereka membahas pekerjaan White Helmet di Suriah, serangan udara yang sedang berlangsung di Aleppo timur dan reaksinya terhadap pemilihan presiden AS.
“Jika Donald Trump berpikir rakyat Suriah adalah teroris saya memintanya untuk mempertimbangkan kembali pendapatnya,” kata Mustafa. Dia mengatakan kepada VICE News bahwa presiden terpilih harus tetap berpikiran terbuka terhadap perang Suriah. (fath/arrahmah.com)