Weekly Report – Perhatian publik tersentak, negeri tentara Salib Perancis diguncang peristiwa fenomenal, seorang lonewolf, Muhammad Merah melakukan serangan dengan menembakkan senjata apinya terhadap sejumlah orang (3 tentara Prancis, 1 rabi Yahudi, 3 murid sekolah Yahudi) di Toulose, Perancis. Meski tak sedahsyat peristiwa serangan 9/11 WTC di New york, aksi penembakan tersebut cukup membuat pemerintah Perancis terpukul dan paranoid.
Setidaknya Perancis telah melakukan ke pelarangaan ketat untuk memasuki negeri tersebut. Dua pria Muslim asal Aljazair dan Mali yang diduga termasuk kelompok “Islam radikal” (baca: Kelompok Jihad) telah dideportasi dan lebih dari tiga lainnya akan segera diusir juga dari Prancis, disinyalir kedua pria tersebut diusir karena tindakan balasan terhadap penembakan yang dilakukan Muhammad Merah.
Menyusul kemudian, pelarangan terhadap 4 orang ulama Internasional yang hendak mengunjungi Perancis dalam rangka mengikuti sebuah konferensi. Pelarangan tersebut dilakukan pihak pemerintah dengan dalih ulama tersebut mempropagandakan kebencian dan kekerasan yang menjadi ancaman ketertiban umum.
Bahkan, Yusuf Qardawi, seorang ulama Qatar yang dikenal sebagai ulama moderat yang memberikan kontribusi untuk “memerangi ‘ekstremisme’ dalam pikiran Islam”, dilarang juga memasuki Perancis karena tuduhan membuat pernyataan anti-semit dan homophobic dan dilarang memasuki Inggris pada 2008. Dia juga telah dilarang memasuki Amerika sejak 1999.
Tak sekedar pelarangan masuk Perancis, seorang Muslimah di Juvisy-sur-Orge (di departemen Essone), Prancis dikabarkan diserang oleh sekelompok orang tak dikenal dengan keras, diancam dengan menggunakan pisau tajam dan dikatai sebagai “teroris najis” dan “arab najis”. Sedangkan salah seorang dari penyerang berusaha merobek kerudungnya dan mencuri jam tangannya
Meski berhasil dikuburkan di kota tempatnya tinggal, jenazah Muhammad Merah sempat ditolak penguburannya oleh walikota Toulosue.
Muhammad Merah, seorang pemuda Perancis yang pernah dilatih gerakan jihad Waziristan ini, melakukan penyerangan terhadap komunitas Yahudi karena ingin membalas penderitaan dan luka-luka kaum muslimin di Gaza, Palestina. Muhammad Merah dalam setiap aksinya mendokumentasikan dalam bentuk video, rekaman video tersebut kini sudah tersebar di dunia maya dan ditolak untuk ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi.
Mengenang derita Palestina
Sebagaimana diberitakan sudah sebulan lebih, kaum Muslimin Gaza diserang kembali oleh zionis Israel. Pada serangan terbaru di awal bulan Israel telah menimbulkan banyak kerugian jiwa dan material.
Sekitar pukul 00.45 pada Sabtu (10/3), pesawat tempur Israel menembakkan dua rudal ke sebuah sepeda motor yang tengah berjalan di desa Abassan, timur Khan Younis. Dua aktivis dari Brigade Nasser Saladin yang tinggal di Bani Suhaila, dikabarkan gugur dalam serangan tersebut. Keduanya diidentifikasi sebagai Salim Hussein Hassan Barham (52) dan Mansour Abu Kamal Nussaira (21).
Pada pukul 14.00 juga di hari Sabtu, tentara Zionis yang ditempatkan di menara pengamatan di perbatasan Jalur Gaza-Israel, menembaki sejumlah warga sipil Palestina yang mendekat dan melempari batu, selama prosesi pemakaman sejumlah korban serangan udara Israel. Lima warga sipil terluka dalam tembakan tersebut termasuk dua orang yang berada dalam kondisi kritis.
Sekitar pukul 15.10 di hari yang sama, pesawat tempur Israel kembali menembakkan rudal ke sebuah tempat pelatihan Brigade al Qassam, di utara Jalur gaza. Sejumlah rumah yang berada di dekatnya rusak dan sebagai hasilnya 6 warga sipil terluka oleh pecahan kaca.
Pada pukul 15.50, pesawat Israel menembakkan dua rudal ke arah Mahdi Ahmed Abu Shawish (26), seorang anggota Brigade Nasser Saladin, yang tengah menaiki sepeda motor di selatan kamp pengungsi Rafah. Abu Shawish terbunuh saat itu juga. Selain itu, lima orang sipil termasuk seorang anak, terluka dalam serangan ini.
Sekitar pukul 22.15, pesawat Israel kembali menembakkan rudal ke sebuah ruang terbua di bagian timur pemukiman al-Zaytoun di timur Kota Gaza. Tidak ada korban yang dilaporkan.
Sekitar pukul 01.20 di hari Minggu (11/3), pesawat Israel menembakkan rudal ke sejumlah aktivis Brigade Nasser Saladin yang tengah berada di dekat persimpangan Doula, timur pemukiman al-Zaytoun. Ahmed Nafez Saber Deeb (23), gugur dan dua lainnya terluka.
Pukul 07.10, sebuah pesawat Israel menembakkan rudal ke sejumlah warga sipil Palestina, sebagian besar anak-anak yang tengah bermasin di dekat Jalan Assaliya, utara Jalur Gaza. Sebagai hasil, Ayoub Aamer Mohammed Assaliya (13) gugur dan dua rekannya termasuk seorang anak berusia 7 tahun mengalami luka-luka.
Sekitar pukul 08.20, pesawat Israel menembakkan rudal ke sejumlah pejuang perlawanan Palestina di sebelah timur pemukiman al-Zaytoun. Dua pejuang terluka.
Sekitar pukul 11.45, sebuah rudal ditembakkan oleh pesawat Israel mendarat di lahan pertanian milik keluarga al-Wehaidi, di timur laut Jalur Gaza. Akibatnya, penjaga lahan tersebut, Aadel Saleh Fares al-Essi (63) dari pemukiman al-Tuffah di Kota Gaza gugu dan dua orang lainnya terluka parah.
Tak hanya diserang dengan kekuatan militer, Palestina juga diserang melalui blokade ilegal israel terhadap jalur pasokan listrik kota Gaza dan sekitarnya. Blokade tersebut berdampak buruk terhadap kondisi kehidupan masyarakat muslim Gaza, termasuk kondisi pasien-pasien rumah sakit yang terancam hidupnya karena pelayanan yang tidak mampu maksimal akibat blokade tersebut.
Penderitaan yang dialami Muslim Palestina, memerlukan pembelaan dari kaum Muslimin seluruh dunia. Tak pelak inilah yang memanggil Muhammad Merah untuk bersikap menyiapkan sebuah balasan yang keras kepada kaum Yahudi.
Kejahatan Yahudi sepanjang waktu
Apa yang terjadi belakangan ini di Palestina ialah bukan yang pertama kali terjadi. Berbagai upaya telah dilakukan Yahudi untuk memuluskan rencana penghancuran Masjid al-Aqsha sejak dulu . Di antaranya adalah sebagai berikut:
-
7 Juni 1967: Yahudi merampas bagian timur kota al-Quds; merampas kunci-kunci pintu barat Masjid al-Aqsha, dan sampai sekarang belum dikembalikan.
-
21 Agustus 1969: Teroris Yahudi, Danis Rohan, merangsek masuk ke halaman Masjid al-Aqsha, dan berhasil memasuki mihrab.
-
14 Agustus 1979: Ghorshon Salomon, kelompok radikal Yahudi, merangsek masuk ke Masjid al-Aqsha, meski gagal.
-
11 Oktober 1979: Polisi Israel melepaskan tembakan dan gas air mata terhadap jamaah shalat sehingga banyak yang terluka.
-
19 April 1980: Para pendeta Yahudi mengadakan kongres di al-Aqsha
-
28 Agustus 1981: Yahudi menggali terowongan di bawah halaman Masjid al-Aqsha.
-
20 Maret 1982: Berbagai kelompok Yahudi radikal memanfaatkan hasil kongres pendeta Yahudi di atas untuk mengirimkan ancaman terhadap Kementerian Waqaf Islam.
-
11 April 1982: Teroris Yahudi, Goldman, merangsek memasuki masjid lewat pintu al-Ghawanemah. Dia pun mengancam akan merobohkan Masjid Qubbah Shakhra.
-
20 Januari 1983: Organisasi Yahudi Amerika menggalang dana untuk mendirikan haikal di atasnya.
-
26 Mei 1983: Bangunan Kementerian Waqaf Islam roboh setelah digali terowongan di bawahnya.
-
21 Agustus 1985: Kepolisian Yahudi mengizinkan pelaksanaan ritual Yahudi di Masjid al-Aqsha jika ada minimal 10 orang yang memintanya.
-
2 Juli 1988: Departemen Agama Israel menggali terowongan di dekat pintu al-Ghawanemah; Mahkamah Israel mengizinkan warganya menunaikan ritual di Masjid al-Aqsha.
-
27 Juli 1996: Kelompok Yahudi yang menyebut dirinya sebagai ‘Penjaga Haikal’ merangsek ke halaman Masjid al-Aqsha.
-
25 September 1996: Terowongan digali di bawah masjid suci itu.
-
13 Mei 1998: Sejumlah pemukim Yahudi melakukan pembakaran terhadap salah satu pintu utama masjid tersebut.
-
10 Agustus 1999: Yahudi melakukan penutupan terhadap jendela dinding masjid dibagian selatan, yang menyebabkan penerangan di masjid tersebut gelap gulita.
Al Aqsha Haqquna
Masjid al-Aqsha dan daerah sekitarnya oleh Allah SWT dijadikan sebagai tanah suci dan diberkahi. Artinya, Allah Sang Pencipta langit dan bumi telah menjadikan tanah tersebut sebagai tanah yang harus selalu dijaga eksistensinya oleh kaum Muslim dari berbagai ancaman umat mana pun.
Pertama: Masjid al-Aqshalah tempat Rasulullah saw. melakukan isra’-nya pada peristiwa Isra’ Mi‘raj. Dari al-Aqsha lah beliau melakukan mi‘raj ke langit (Sidrah al-Muntaha). Allah SWT berfirman:
]سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِنَ اْلمَسْجِدِ اْلحَرَامِ إِلَى اْلمَسْجِدِ اْلأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلبَصِيْرُ[
Mahasuci Allah Yang telah meng-isra’-kan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsha, yang telah Kami berkati di sekitarnya, supaya Kami memperlihatkan ayat-ayat Kami, bahwa Dia itu Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS al-Isra’ [17]: 1).
Kedua: Masjid al-Aqsha merupakan kiblat pertama bagi kaum Muslim dalam melaksanakan shalat. Selama 16 bulan lamanya kaum Muslim menunaikan shalat dengan menghadap ke Masjid al-Aqsha ini hingga akhirnya Allah memerintahkan mereka untuk mengubah arah kiblat, yakni menghadap ke Masjid al-Haram di Makkah al-Mukarramah.
Ketiga: Masjid al-Aqsha adalah masjid kedua kaum Muslim. Dalam suatu hadis, Abu Dzar al-Ghifari r.a. berkata:
«قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي اْلأَرْضِ أَوَّلَ؟ قَالَ: الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ. قَالَ قُلْتُ: ثُمَّ أَيٌّ؟ قَالَ: الْمَسْجِدُ اْلأَقْصَى. قُلْتُ: كَمْ كَانَ بَيْنَهُمَا؟ قَالَ: أَرْبَعُونَ سَنَةً»
Aku bertanya kepada Rasulullah saw., “Ya Rasulullah, masjid apa yang pertama kali didirikan di muka bumi ini?” Rasulullah menjawab, “Masjid al-Haram. Aku bertanya lagi, “Kemudian masjid apa?” Beliau menjawab, “Masjid al-Aqsha.” Aku bertanya lagi, “Berapa tahun jarak di antara keduanya?” Beliau menjawab, “Empat puluh tahun.” (HR al-Bukhari).
Keempat: Masjid al-Aqsha adalah tanah suci ketiga bagi kaum Muslim berdasarkan sabda Rasulullah saw.:
«لاََ تَشُدُّوا الرِّحَالَ إِلاَّ إِلَى ثَلاَثَةِ مَسَاجِدَ: مَسْجِدِي هَذَا، وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ، وَالْمَسْجِدِ اْلأَقْصَى»
Janganlah kalian berniat untuk bepergian (secara khusus) kecuali ke tiga masjid: Masjid ini (Masjid Nabawi), Masjid al-Haram, dan Masjid al-Aqsha. (HR Muslim dan at-Tirmidzi).
Dari apa yang dikemukakan diatas, Masjid al-Aqsha dan daerah sekitarnya sesungguhnya adalah tanah kaum Muslim. Artinya, hak sepenuhnya atas Masjid al-Aqsha dan daerah sekitarnya ada pada kaum Muslim. Umat lain tidak mempunyai hak sedikit pun atas tanah tersebut. Oleh karena itu, mempertahankan Masjid al-Aqsha dan daerah sekitarnya adalah kewajiban kaum Muslim seluruh dunia.
THE LONE WOLF (Sang Serigala Sendirian)
The Lone Wolf atau Adz Dzi’bul Munfarid (Serigala yang Sendirian) adalah sebuah istilah yang popular ketika Taimur Abdulwahab Al Abdaly, pria berkebangsaan Swedia yang juga pernah menghabiskan waktunya di Inggris melakukan pemboman di Stockholm, Swedia, Sabtu, 11 Desember 2010.
Taimur Abdulwahab Al Abdaly mengirimkan pesan jihad melalui teks singkat dari pesan audio yang dilampirkan ke email yang dikirimnya ke kantor berita TT Swedia, sesaat sebelum dua ledakan di Stockholm, pada hari Sabtu, 11 Desember 2010.
“Dalam nama Allah yang penyayang. Sholawat dan salam atas Nabi Muhammad, saw.
“Terima kasih kepada Lars Vilks dan lukisan tentang Nabi Muhammad, saw, dan tentara Anda di Afghanistan dan kebisuan anda pada semua ini sehingga anak-anak anda, anak perempuan, saudara-saudara anda mati dengan cara yang sama sebagaiman saudara dan saudari dan anak kami meninggal.
“Sekarang negara-negara Islam telah memenuhi apa yang mereka janjikan pada anda. Di sini, di Eropa dan di Swedia, kami adalah kenyataan, bukan penemuan, aku tidak akan mengatakan lebih lanjut tentang ini.
“Tindakan kita akan berbicara sendiri, selama Anda tidak mengakhiri peperangan terhadap Islam dan penghinaan Nabi Saw dan dukungan bodoh Anda untuk Vilks babi.
“Untuk semua Muslim di Swedia, aku berkata: berhenti menjilat dan memalukan dirimu untuk kehidupan yang menghinakan jauh dari Islam. Bantulah saudara dan saudari anda dan tidak takut apa pun atau siapa pun, hanya menyembah Allah saja!!!
“Untuk keluarga saya, cobalah untuk memaafkan saya. Saya tidak bisa duduk dan menonton sementara semua ketidakadilan yang terjadi terhadap Islam dan Nabi Muhammad, saw, ketika Vilks babi melakukan apa yang dia lakukan.
“Maafkan aku karena kebohongan saya. Aku tidak pernah pergi ke Timur Tengah untuk bekerja atau mencari uang, saya pergi ke sana untuk jihad. Saya harap Anda dapat mengerti saya beberapa waktu.. Aku tidak pernah bisa memberitahu Anda semua ini atau kepada siapa pun.”
Taimur, “Serigala yang Sendirian” asal Luton, Inggris ini tidak bisa tinggal diam atas tindakan Lars Vilks, kartunis Swedia yang menggambar nabi Muhammad SAW., menyerupai hewan babi tiga tahun silam, juga kebijakan pemerintahan Swedia yang mengirimkan 500 tentaranya untuk ikut membantai kaum Muslimin di Afghanistan.
Beberapa nama lagi bisa dicatat sebagai kafilah The Lone Wolf (Serigala yang Sendirian), seperti Mayor Nidal Hasan, seorang dokter militer yang menembaki 13 tentara Amerika di markas militer Fort Hood, Texas. Juga Umar Farouk Abdulmutallab, pemuda asal Nigeria yang berusaha meledakkan bom dalam bajunya dalam penerbangan menuju Detroit, pada natal tahun lalu.
Dalam barisan The Lone Wolf ini terdapat pula nama seorang Muslimah, Roshonara Choudry, asal London, Inggris. Muslimah ini menikam Timms, mantan menteri perburuhan Inggris dua kali di Beckton, London timur pada bulan Mei 2010. Roshonara melakukan tindakan berani itu untuk menghukum Timss karena menyetujui perang Irak.
Syekh Muhammad Al Sana’ani dalam majalah Inspire Edisi 4 menulis sebuah artikel berjudul ‘Roshonara & Taimur : Followers of The Borderless Loyalty’. Syekh Muhammad Al Sana’ani dalam artikel tersebut mengatakan bahwa Roshonara Choudhry dan Taimur adalah contoh bagaimana Loyalitas Tanpa Batas (The Borderless Loyalty) yang dimiliki Islam.
Roshonara telah membela umat Islam di mana pun mereka berada dengan apa yang dapat dilakukannya! Hendaknya orang-orang laki dari ummat ini bisa mengambil contoh dari wanita ini jika mau selamat di hari akhirat nanti, sambungnya.
Sementara itu, Taimour menurut Syekh Muhammad telah melakukan kewajibannya atas negeri Swedia yang telah mengirimkan pasukannya ke bumi Islam Afghanistan dan atas penghinaan kartunisnya kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Hendaknya tindakan ini bisa menjadi pelajaran bagi pemerintahan Swedia untuk berfikir ulang dan menarik pasukannya dari Afghanistan. Sebuah ide loyalitas tanpa batas tidak akan pernah mati, ujarnya!
Inspirasi The Lone Wolf
Dalam rilis dan dukungan terhadap aksi tersebut umumnya kisah Abu Bashir dan Abu Jandal, dua orang sahabat di masa Rasulullah SAW., dijadikan inspirasi bagi para Lone Wolf untuk beraksi. Dikisahkan Abu Jandal bin Suhail dan Abu Bashir yang lepas dari penawanan musyrikin Quraisy di saat diberlakukan perjanjian Hudaibiyah membentuk kelompok sendiri dan beraksi sendiri mencegat kafilah Quraisy yang keluar ke Syam.
Selain itu, terdapat dalil wajibnya berperang meskipun seorang diri, yang dikenal dengan sebutan Jihad Fardhiyah atau jihad perorangan.
“Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Dan kobarkanlah semangat Para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah Amat besar kekuatan dan Amat keras siksaan(Nya)”. (QS. An Nisa : 84)
Ayat di atas menerangkan tentang perintah agar berperang (meski seorang diri) dan mentahridh (menyemangati) orang-orang yang beriman untuk berperang, dan dalam hal ini tidak ada perbedaan pendapat dalam kondisi jihad difa’i atau jihad bertahan.
Dalam aksi jihad pribadi ini jangan dibayangkan sebuah serangan besar yang spektakuler terhadap target musuh yang membutuhkan persiapan yang banyak, personal, logistik dan strategi yang canggih. Ini adalah sebuah aksi seorang diri dan dipersiapkan sendiri. Hanya saja, bagaimana membuat aksi personal ini dapat menimbulkan efek teror yang besar terhadap musuh.
Aksi The Lone Wolf (Serigala yang Sendirian) ini dianalisa sangat efektif dilakukan di tengah kesulitan dan minimnya sumber daya yang ada atau bisa dikatakan sebagai paket bom murah meriah. Selain itu, aksi semacam ini sangat sulit untuk dideteksi dan diungkap. Jikapun terungkap, pelakunya diperkirakan hanya 1-2 orang saja, tidak ada kaitan dengan yang lain.
Dalam Inspire Edisi 3 diangkat sebuah tema yang kurang lebih membahas paket bom murah meriah. Dengan hanya Rp. 42 juta saja atau $ 4,200, Al Qaeda telah melumpuhkan industri penerbangan Amerika Serikat dan barat. Paket bom murah meriah yang dikirim dari Yaman ke AS tersebut akhirnya menimbulkan peringatan keamanan di seluruh dunia.
“Operasi telah berhasil dalam mencapai tujuan. Kami bersyukur kepada Allah karena rahmat-Nya, “ demikian kata pengantar redaksi dalam Inspire edisi 3.
Paket bom murah meriah ini dinamakan “Operasi Hemorrhage” alias operasi paket bom untuk AS, dengan harga operasional yang murah.
“Dua hand phone Nokia, masing seharga US $ 150, dua printer HP, masing-masing seharga US $ 300, ditambah biaya pengiriman, transportasi dan biaya tambahan lain-lain hingga total biaya sebesar US $ 4.200,” ujar mujahidin AQAP.
The Lone Wolf of the Month
Peristiwa penembakan terhadap kaum Rasis Yahudi di Perancis oleh Muhammad Merah, memberikan darah segar bagi gerakan Jihad global. Bagaimana tidak, ditengah keterbatasan dan masih lemahnya umat Islam merespon kezoliman musuh-musuh Allah, Muhammad Merah tampil memberikan contoh apa yang seharusnya dilakukan terhadap elemen Yahudi yang memusuhi kaum Muslimin dengan gagah berani melakukan serangan spesifik.
Apa yang dilakukan Muhammad Merah di Toulouse benar-benar mendatangkan barakah bagi perlawanan Jihad, setidaknya upaya menggentarkan musuh-musuh Allah telah membuahkan hasil. Seperti diketahui, militer Israel mengungkapkan kebijakan pencegahan baru untuk menanggapi serangan terhadap Israel atau Yahudi di seluruh dunia. Upaya pencegahan itu terlahir dari ketakutan pihak zionis akibat serangan berkesinambungan terhadap Yahudi seluruh dunia.
Nampaknya, peristiwa tersebut menjadi pelajaran penting bagi kaum Muslimin dan para pejuang-pejuang Jihad, bahwa Allah subhanahu wa ta’ala selalu memberi kemudahan bagi hamba-hamba-Nya untuk menunaikan kewajiban seorang Muslim membela saudara-saudaranya yang terzalimi dinegeri nun jauh dengan upaya-upaya yang mudah untuk dilakukan selain do’a kita di sepertiga malam.
Karena, Jihad akan terus berlangsung hingga hari kiamat baik oleh sebuah jama’ah ataupun oleh individu-individu, sebagaimana yang dinubuwwahkan oleh Rasulullah sholallahu alaihi was salam.
Dalam hadits riwayat Abu Dawud dan yang lain dari Anas bin Malik ra ia berkata, Rosululloh Shollalahu alaihi wassalam bersabda,
(وَالْجِهَادُ مَاضٍ مُنْذُ بَعَثَنِيَ اللهُ إِلَى أَنْ يُقَاتِلَ آخِرُ أُمَّتِيْ الدَّجَّالَ لاَ يُبْطِلُهُ جُوْرُ جَائِرٍ وَلاَ عَدْلُ عَادِلٍ)
“Jihad akan tetap berjalan sejak Alloh mengutusku hingga umatku yang terakhir memerangi Dajjal, ia tidak akan dihentikan oleh kejahatan orang jahat ataupaun keadilan orang adil.”
Min Huna Nabda, Wa fil Aqsha naltaqi (Here we begin, In Aqsha we will meet)
Wallahu a’lam bisshowab.
(bilal/arrahmah.com)