Upaya untuk melakukan normalisasi hubungan dengan berbagai negara tak pernah berhenti dilakukan Israel. Hari Senin (18/12), Menlu Israel terus terang menyatakan keinginannya untuk membuka hubungan diplomatik dan menjalin dialog dengan Indonesia, negara yang dihuni Muslim terbanyak di dunia.
Tujuan peluncuran situs berbahasa Indonesia itu dinyatakan diplomat Israel di Singapura Ilan Ben Dov, “Kita hidup di era informasi. Kami melihat dunia Islam kekurangan informasi mendasar tentang Israel.” Ia menambahkan, “Komunikasi yang saya lakukan dengan orang-orang Indonesia di berbagai level menegaskan pada saya adanya rasa haus yang sangat kuat untuk lebih mengetahui tentang Israel, masyarakatnya, peradabannya, dan informasi lainnya.”
Menurut sejumlah pengamat, situs Israel baru tersebut mencerminkan perhatian Israel yang sangat tinggi untuk menjalin hubungan dan dialog dengan bangsa Muslim. Dimulai dari Indonesia, sebagai negara Muslim terbesar secara jumlah penduduk, kemudian Malaysia. Kedua negara ini telah menyatakan tegas menolak hubungan diplomatik dengan Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Fitur pertama situs Israel berbahasa Indonesia itu memuat informasi tentang masyarakat Israel, kebudayaan, agama Yahudi, serta gambar yang menghimpun bendera Indonesia dan Israel. Di situ juga terdapat foto Masjid Qubbatu Shakhrah yang terletak di Al-Quds yang dijajah Israel.
Fitur kedua, berjudul “Israel dan Timur Tengah”. Beberapa subnya adalah “Terorisme terhadap Israel.” Isinya sejumlah berita tentang rudal Hizbullah yang beberapa waktu lalu menghujani sejumlah lokasi Israel, lantaran ekspansi militer Israel sendiri ke wilayah Libanon selatan. Juga berita tentang sejumlah rudal pejuang Palestina yang dilontarkan dari Ghaza. Tentu saja, situs ini tidak memuat informasi apapun tentang kekuatan mijliter Israel yang biadab membantai rakyat Libanon dan Palestina.
Fitur ketiga, bertuliskan “Inilah Israel”. Di dalamnya ada sejumlah informasi tentang peta geografis Israel, termasuk lokasi wisata dan perkebunan. Situs ini juga memiliki beberapa link yang menghubungkannya dengan situs Kementerian Luar Negeri Israel berbahasa Inggris dan Ibrani. Juga peta dunia dengan nama-nama negara yang di lokasi tersebut telah dibuka perwakilan diplomatic Israel.
Indonesia sendiri, 85% dari 200 juta lebih penduduknya adalah Muslim. Selama ini, Indonesia dianggap negara yang secara tegas menyatakan pembelaannya terhadap kemerdekaan Palestina dan masalah Libanon, baik level pemerintahan maupun rakyatnya. Sedangkan Malaysia, sejak lama telah berjanji menyalurkan bantuan sebesar 16 juta dolar untuk kemanusiaan di Palestina, merespon blokade total atas Palestina yang dipelopori AS dan Eropa terhadap Hamas sebagai pemimpin Palestina.
Melalui internet, Israel ingin memperbaiki imej buruk mereka di hadapan mata dunia Arab dan Islam. Pada Ramadhan kemarin, Mesir dan sejumlah negara Arab dikejutkan oleh pesan email berisi pemberian ucapan selamat dari Dosen Universitas Israel terkait datangnya bulan ramadhan. Dalam ucapan selamat itu terdapat ajakan “Hidup berdampingan dan saling menghormati sesama agama samawi.” Inilah yang dipandang sebagai upaya normalisasi via dunia maya yang dilakukan Israel ke sejumlah negara Islam dan Arab.
Sejauh ini, Israel sudah berhasil melakukan normalisasi hubungan dengan Mesir dan Jordania. Selain itu, tentu saja mereka melakukan komunikasi rahasia dengan berbagai negara Arab dan Islam. (na-str/iol/eramus)